Loading
Afsel akan serahkan Kepresidenan G20 kepada AS dengan cara sederhana. (Antaranews)
JOHANNESBURG, ARAHKITA.COM — Afrika Selatan dipastikan akan menyerahkan kepresidenan G20 kepada Amerika Serikat dengan cara yang jauh dari seremonial. Serah terima yang direncanakan berlangsung pada Selasa (25/11/2025) itu dilakukan secara sederhana, sesuai kesepakatan kedua negara.
Keputusan ini disampaikan oleh Zane Dangor, sherpa G20 Afrika Selatan sekaligus Direktur Jenderal Departemen Hubungan dan Kerja Sama Internasional (DIRCO). Ia menegaskan bahwa baik Afsel maupun Amerika Serikat sama-sama tidak menginginkan prosesi besar terkait peralihan kepemimpinan G20.
“Kesepakatannya adalah semuanya dilakukan sederhana. Ini bukan hanya keputusan kami; pihak AS juga tidak meminta adanya acara besar-besaran,” ujar Dangor.
Serah terima akan dilakukan pada level pejabat senior DIRCO kepada charge d'affaires Amerika Serikat, bukan kepada pejabat tinggi Washington.
Sebelumnya, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa secara resmi menutup Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg pada Minggu (23/11/2025). Dengan mengetukkan palu kayu khas G20, Ramaphosa menandai berakhirnya forum tersebut sekaligus dimulainya masa jabatan presiden G20 berikutnya, yakni Amerika Serikat.
“Palu KTT G20 ini secara resmi menutup pertemuan dan kini beralih kepada presiden G20 selanjutnya, yaitu AS, tempat di mana kita akan bertemu lagi tahun depan,” ujar Ramaphosa dalam pidato penutupnya.
Meski begitu, tradisi penyerahan palu langsung kepada pemimpin negara berikutnya tidak akan dilakukan tahun ini. Juru bicara Presiden, Vincent Magwenya, menegaskan bahwa Ramaphosa tidak akan menyerahkan simbol tersebut kepada pejabat kedutaan AS yang dianggap terlalu junior.
“Ini pelanggaran protokol yang tidak dapat diterima. Sikap ini diambil berdasarkan prinsip,” tegasnya dilansir Antara.
Magwenya juga menyinggung keputusan AS yang absen dalam KTT G20 kali ini. “AS memilih untuk tidak hadir. Itu hak mereka. Namun yang tidak bisa dibiarkan adalah adanya tekanan untuk melanggar aturan protokol,” ujarnya.
Dengan situasi ini, serah terima kepresidenan G20 dari Afrika Selatan ke Amerika Serikat tetap dilaksanakan, namun dengan format sederhana dan tetap mengikuti standar diplomatik.