Rabu, 31 Desember 2025

KTT G20 Johannesburg: Gibran Bicara Regulasi AI dan Masa Depan Mineral Kritis


 KTT G20 Johannesburg: Gibran Bicara Regulasi AI dan Masa Depan Mineral Kritis Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan keterangan pers di Johannesburg, Afrika Selatan, Minggu (23/11/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati

JOHANNESBURG, ARAHKITA.COM – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka kembali menjadi perhatian dunia di sesi ketiga atau sesi penutup Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2025 di Johannesburg, Afrika Selatan, Minggu (23/11/2025). Pada forum yang mempertemukan para pemimpin global tersebut, Gibran menegaskan komitmen Indonesia dalam dua isu strategis: kecerdasan buatan (AI) dan mineral kritis.

Sebelum menuju Johannesburg Expo Center, Gibran mengungkapkan bahwa topik yang dibawanya merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto, yang ingin Indonesia memainkan peran penting dalam regulasi AI dan pemanfaatan mineral kritis untuk masa depan industri dunia.

“Sesuai arahan Pak Presiden, kita akan bahas AI dan mineral kritis di hari kedua G20 ini,” kata Gibran sebelum berangkat ke lokasi KTT.

Meski tanpa persiapan khusus, Gibran mengaku optimistis. Ia berharap pidatonya berjalan lancar dan mampu menyuarakan kepentingan Indonesia dalam tata kelola teknologi masa depan.

Di sesi ketiga, para pemimpin negara membahas decent work atau pekerjaan layak serta tata kelola AI yang aman dan inklusif. Indonesia menekankan pentingnya mineral kritis seperti nikel untuk mendukung transisi energi dan perkembangan industri global yang lebih hijau.

Pada sesi sebelumnya, Gibran juga sempat mempromosikan sistem pembayaran digital Indonesia, QRIS, sebagai solusi transaksi yang mudah dan terjangkau. Menurutnya, digitalisasi pembayaran memiliki potensi besar mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam ekosistem keuangan modern.

Gibran turut mengangkat program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Presiden Prabowo sebagai bentuk investasi jangka panjang untuk ketahanan pangan. Program ini tidak hanya memastikan pemenuhan gizi bagi 80 juta pelajar dan ibu hamil, tetapi juga memperkuat sektor pertanian serta rantai pasok produk lokal.

“Ketahanan pangan dan Makan Bergizi Gratis adalah investasi strategis. Ini memberdayakan petani, peternak, serta ekonomi lokal,” tegasnya saat sesi kedua KTT, Sabtu (22/11/2025).

Melalui berbagai agenda itu, Indonesia menunjukkan tekad untuk terus hadir sebagai bagian dari solusi dunia—baik dalam inovasi teknologi, kemandirian bahan baku, ketahanan pangan, hingga penciptaan masa depan pekerjaan yang lebih baik bagi semua.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru