Rabu, 31 Desember 2025

Investor Rusia Minati Kerja Sama Pulp & Kertas, Rosan: Pemerintah Siap Fasilitasi


 Investor Rusia Minati Kerja Sama Pulp & Kertas, Rosan: Pemerintah Siap Fasilitasi CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani ditemui usai menghadiri pertemuan dengan perusahaan asal Rusia Sistema Grup bersama Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Gennadievich Tolchenov di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/11/2025). ANTARA/Fathur Rochman

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Investor asal Rusia mulai melirik peluang besar di sektor pulp dan kertas Indonesia. CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa minat itu disampaikan langsung oleh raksasa bisnis Rusia, Sistema Grup, dalam pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/11/2025). Pertemuan tersebut turut dihadiri Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Gennadievich Tolchenov.

Rosan menjelaskan bahwa Sistema Grup merupakan salah satu pemain terbesar di industri pulp and paper di Rusia. Ketertarikan mereka untuk masuk ke pasar Indonesia dinilai dapat membuka peluang kerja sama strategis dengan sejumlah perusahaan nasional.

"Mereka ini salah satu perusahaan terbesar di Rusia untuk pulp and paper. Ada minat untuk bekerja sama dengan perusahaan Indonesia, dan kami siap memfasilitasi,” ujar Rosan.

Menurut Rosan, pemerintah berkomitmen memfasilitasi proses awal dengan mempertemukan calon investor Rusia dengan perusahaan lokal yang potensial. Meski begitu, ia menegaskan bahwa pembicaraan masih berada di tahap penjajakan sehingga belum ada angka pasti mengenai nilai investasi.

Proses teknis dan perizinan tetap berjalan, termasuk pengurusan dokumen untuk lini usaha lain yang terhubung dengan grup perusahaan tersebut. Salah satunya adalah proses di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yang tengah dipersiapkan untuk sejumlah produk kesehatan.

Rosan optimistis peluang kerja sama Indonesia–Rusia ini akan berlanjut positif. Ia menyebut komitmen Sistema Grup cukup kuat dan komunikasi di tahap awal ini menunjukkan perkembangan yang menjanjikan.

"Ini masih early stage, jadi belum bisa bicara angka. Tapi dari intensinya, kelihatannya ini berjalan dengan baik," tambahnya dikutip Antara.

Selain sektor pulp dan kertas, pertemuan juga membuka diskusi mengenai investasi di bidang lain seperti kesehatan, kapal listrik, perhotelan, hingga pendidikan. Pemerintah berharap peluang ini dapat memperluas kolaborasi ekonomi kedua negara di masa mendatang.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru