Loading
Ilustrasi - Layar menampilkan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/agr/am.
JAKARTA, ARAHKITA.COM — Pasar saham diperkirakan akan melanjutkan tren positif pada perdagangan Selasa (11/11/2025), seiring meningkatnya kepercayaan konsumen di dalam negeri dan kabar baik dari Amerika Serikat terkait berakhirnya penutupan pemerintahan (government shutdown).
Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menyebut Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat setelah pelaku pasar merespons positif data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang menunjukkan peningkatan signifikan.
“Secara teknikal, selama IHSG masih bertahan di atas level 8.300–8.340, tren bullish masih akan berlanjut. Namun, tidak menutup kemungkinan ada sedikit koreksi wajar akibat aksi ambil untung,” ujar Ratna.
Sentimen Domestik: Konsumen Makin Percaya Diri
Optimisme pelaku pasar tak lepas dari rilis data Bank Indonesia yang menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) naik ke 121,2 pada Oktober 2025, dari sebelumnya 115 di bulan September. Angka ini merupakan level tertinggi sejak April 2025.
Baca juga:
IHSG Dibuka Menguat 36,61 PoinKenaikan ini mengindikasikan bahwa masyarakat semakin yakin dengan kondisi ekonomi Indonesia, baik saat ini maupun ke depan. “Keyakinan ini menjadi sinyal kuat bagi sektor konsumsi domestik dan kinerja emiten ritel di kuartal IV 2025,” tambah Ratna.
Sentimen Global: Sinyal Positif dari AS dan Asia
Baca juga:
Pasar Optimis, IHSG Diprediksi Menguat Usai Data Keyakinan Konsumen dan Sinyal Positif dari ASDari luar negeri, kabar positif datang dari Washington D.C. — Senat Amerika Serikat akhirnya mencapai kesepakatan untuk mengakhiri shutdown terpanjang sepanjang sejarah negeri itu, yang telah berlangsung selama 40 hari.
Kedua partai, Demokrat dan Republik, menyetujui paket pendanaan sementara untuk membuka kembali pemerintahan hingga Januari 2026. Namun, kesepakatan ini masih perlu disahkan oleh 60 persen suara Senat, serta disetujui DPR AS dan Presiden Donald Trump.
“Berakhirnya shutdown ini memberi napas segar bagi pasar global. Investor bisa kembali fokus pada data ekonomi dan laporan ketenagakerjaan yang sebelumnya tertunda,” jelas Ratna.
Shutdown yang berkepanjangan diketahui telah menghambat sejumlah sektor penting, termasuk penerbangan dan perdagangan antarnegara.
Dari Asia dan Eropa: Sinyal Dagang dan Data Ekonomi
Dari kawasan Asia, China mencabut pembatasan ekspor mineral penting dan material tanah jarang ke AS, yang menandakan hubungan dagang antara kedua negara masih dalam jalur positif.
Sementara di Eropa, investor tengah menunggu rilis data ekonomi seperti tingkat pengangguran Inggris yang diproyeksikan naik ke 4,9 persen dan ZEW Economic Sentiment Index Jerman yang diperkirakan meningkat menjadi 42,5 dari 39,3 di bulan sebelumnya dikutip Antara.
Kinerja Bursa Global Kompak Menguat
Optimisme juga terlihat di pasar global pada perdagangan Senin (10/11/2025).
Kenaikan serentak di berbagai bursa dunia ini semakin memperkuat ekspektasi bahwa pasar global tengah memasuki fase optimisme baru, yang turut memberi efek positif bagi pergerakan IHSG di Tanah Air.
IHSG Masih Punya Tenaga untuk Naik
Dengan kombinasi keyakinan konsumen yang menguat, berakhirnya shutdown di AS, serta sentimen positif dari bursa global, peluang IHSG untuk melanjutkan penguatan masih terbuka lebar.
Namun, pelaku pasar disarankan tetap berhati-hati menghadapi potensi minor pullback dalam jangka pendek akibat aksi profit taking.