Loading
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ditemui usai acara CEO Insight di Jakarta, Selasa (4/11/2025). ANTARA/Muzdaffar Fauzan.
JAKARTA, ARAHKITA.COM — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2025 (Oktober–Desember) akan menjadi yang tertinggi sepanjang tahun.
“Jika seluruh program pemerintah dijalankan dengan optimal, kami yakin kuartal IV akan mencatat pertumbuhan tertinggi di 2025,” ujar Airlangga di Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Menurut Airlangga, sejumlah program strategis tengah digencarkan pemerintah untuk memperkuat daya beli masyarakat dan mendorong produktivitas ekonomi. Beberapa di antaranya meliputi program magang bagi lulusan baru, perluasan insentif PPh 21, bantuan pangan Oktober–November, subsidi iuran jaminan kecelakaan kerja, manfaat tambahan perumahan BPJS Ketenagakerjaan, program padat karya tunai, serta penyederhanaan perizinan usaha.
Selain itu, pemerintah juga terus memperkuat hilirisasi industri dan memperluas investasi, dua faktor penting yang dinilai menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi pada kuartal terakhir tahun ini.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi kuartal III 2025 akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Rabu (5/11) pukul 11.00 WIB. Sebelumnya, ekonomi Indonesia tumbuh 5,12 persen di kuartal II 2025. Airlangga meyakini angka kuartal IV akan melampaui capaian tersebut.
“Kuartal II tumbuh 5,12 persen, dan kuartal IV saya yakin bisa lebih tinggi,” tegasnya.
Optimisme serupa disampaikan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, yang memproyeksikan pertumbuhan konsumsi rumah tangga mencapai sekitar 5,5 persen pada kuartal IV. Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan dapat menembus 5,67 persen di periode yang sama.
Menurut Purbaya, keyakinan ini didorong oleh peningkatan konsumsi masyarakat dan efek nyata dari stimulus fiskal pemerintah yang mulai terasa di akhir tahun.
“Proyeksi Bank Dunia sebesar 4,8 persen belum mencerminkan tren pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung,” ujarnya dikutip Antara.
Bendahara Negara itu menambahkan, salah satu indikator positif terlihat dari kenaikan proporsi konsumsi rumah tangga, yang mencapai 75,1 persen pada September 2025, naik dari 74,8 persen di bulan sebelumnya.
Kenaikan ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang menempatkan dana Rp200 triliun ke dalam sistem keuangan nasional sejak 13 September 2025. Dana tersebut ditempatkan pada beberapa bank besar, antara lain Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, serta Bank Syariah Indonesia Rp10 triliun.
Langkah tersebut diyakini mampu menjaga likuiditas dan memperkuat daya dorong ekonomi di penghujung tahun.