Loading
Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan pernyataan seputar proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025). (ANTARA/Andi Firdaus)
JAKARTA, ARAHKITA.COM — Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk bertanggung jawab penuh terhadap proyek Kereta Cepat Whoosh, termasuk polemik yang tengah berkembang soal pembiayaan dan utang.
Pernyataan tegas itu disampaikan Presiden usai meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta Pusat, saat ditanya awak media mengenai beban utang proyek transportasi berkecepatan tinggi tersebut.
“Nggak usah khawatir, ribut-ribut soal Whoosh saya sudah pelajari. Tidak ada masalah. Saya akan tanggung jawab semuanya,” ujar Prabowo menegaskan.
Baca juga:
Indonesia Tegas: Pemerintah Tolak Visa Atlet Senam Israel untuk Kejuaraan Dunia di JakartaMenurut Presiden, Whoosh tidak menghadapi persoalan serius seperti yang banyak diberitakan. Ia meminta masyarakat untuk tidak panik dan tidak terpengaruh isu-isu negatif yang sengaja digoreng untuk menimbulkan keresahan publik.
Prabowo menekankan bahwa Indonesia adalah negara besar yang mampu mengelola proyek strategis nasional, termasuk Whoosh, secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Baca juga:
Prabowo Siapkan Keppres untuk Tuntaskan Utang Proyek Kereta Cepat KCIC, Luhut: Tak Pakai APBN!“Indonesia bukan negara sembarangan. PT KAI juga tidak perlu khawatir. Kita layani rakyat, kita berjuang untuk rakyat,” katanya.
Lebih jauh, Prabowo menegaskan bahwa transportasi publik tidak bisa diukur dari keuntungan finansial semata. Menurutnya, keberadaan Whoosh harus dilihat dari manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat luas.
“Public transport di seluruh dunia tidak dihitung untung rugi. Ini Public Service Obligation—tugas negara untuk melayani rakyatnya,” jelasnya.
Presiden juga menyinggung bahwa pemerintah selama ini memberikan subsidi besar bagi layanan kereta api sebagai bentuk nyata kehadiran negara dalam pelayanan publik.
“Semua kereta api kita disubsidi pemerintah hingga 60 persen, sementara rakyat hanya bayar 20 persen. Itulah bentuk kehadiran negara,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menegaskan pentingnya pengelolaan keuangan negara yang bersih dan transparan agar seluruh dana publik benar-benar kembali kepada masyarakat. Ia juga menegaskan komitmen pemberantasan korupsi dan kebocoran anggaran di bawah kepemimpinannya.
“Uang rakyat tidak boleh dicuri. Kita harus hentikan semua kebocoran dan penyelewengan. Dana publik akan dikembalikan untuk pelayanan rakyat,” tegas Presiden dikutip Antara.
Menutup pernyataannya, Prabowo meminta agar isu Whoosh tidak dipolitisasi. Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin menciptakan kegaduhan.
“Jangan dipolitisasi. Mungkin ada pihak yang ingin menimbulkan kecemasan rakyat. Pemerintah tidak akan lengah, kita akan kelola kekayaan negara sebaik-baiknya untuk rakyat,” tandasnya.