Loading
Enam perusahaan melakukan penandatanganan kesepakatan investasi di KEK Batang senilai Rp456,76 miliar di Batang, belum lama ini. ANTARA/HO-Humas KEK Batang.
BATANG, ARAHKITA.COM — Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang di Jawa Tengah semakin menunjukkan daya tariknya bagi para investor. Memasuki awal kuartal IV 2025, kawasan yang dikelola oleh Holding BUMN Danareksa ini resmi kedatangan enam perusahaan baru dengan total nilai investasi mencapai Rp456,76 miliar.
Direktur Utama KEK Industropolis Batang, Ngurah Wirawan, menegaskan bahwa kehadiran investor baru tersebut mencerminkan meningkatnya kepercayaan pelaku usaha terhadap iklim investasi di Indonesia.
“Kami berharap langkah ini bisa memberi dampak nyata bagi peningkatan investasi langsung, sekaligus membuka lebih banyak lapangan kerja baru,” ujarnya di Batang, Sabtu (1/11/2025).
Ngurah menambahkan, kehadiran tenant-tenant baru ini menjadi pondasi penting bagi pengembangan jangka panjang KEK Industropolis Batang sebagai pusat ekonomi terpadu. Kawasan ini tak hanya berorientasi pada industri manufaktur, tetapi juga tengah membangun ekosistem yang menyatukan industri, hiburan, kuliner, hotel, dan layanan penunjang lainnya.
Sektor Kuliner Jadi Pembuka Diversifikasi KEK Batang
Sebagai langkah awal diversifikasi, dua perusahaan di sektor makanan dan minuman telah bergabung ke dalam kawasan ini:
PT San Bao Canyin akan membangun restoran di lahan seluas 2.002 meter persegi dengan nilai investasi Rp4,3 miliar. Pembangunan dimulai November 2025 dan ditargetkan beroperasi pada Februari 2026.
Baca juga:
Ini Prediksi IHSG Awal PekanPT Cinlong Culinary Indonesia menyiapkan dana Rp717 juta untuk membangun restoran di lahan 598 meter persegi. Proyek ini dijadwalkan mulai Desember 2025 dan siap beroperasi Juni 2026.
Langkah ini menjadi penanda bahwa KEK Batang tak hanya menjadi kawasan industri, tetapi juga mulai mengarah pada pusat wisata kuliner dan gaya hidup modern di Jawa Tengah.
Manufaktur dan Industri Ramah Lingkungan Jadi Daya Tarik
Selain sektor kuliner, beberapa investor besar juga menanamkan modal di sektor manufaktur dan industri berorientasi ekspor.
Menuju Pusat Produksi Modern dan Berstandar Global
Dengan masuknya enam investor baru tersebut, KEK Industropolis Batang semakin mantap menuju visinya menjadi pusat manufaktur modern berstandar internasional.
“Kehadiran tenant baru tidak hanya berdampak finansial, tetapi juga memperkuat posisi kami sebagai platform produksi yang efisien dan berkelas global,” tutur Ngurah Wirawan dikutip Antara.
Langkah strategis ini juga sejalan dengan misi pemerintah untuk menjadikan Batang sebagai motor pertumbuhan industri di Jawa Tengah, sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai tujuan investasi yang stabil dan menjanjikan di Asia Tenggara.