Selasa, 30 Desember 2025

Laba Bersih Permata Bank Naik 3,5 Persen Jadi Rp2,9 Triliun per Kuartal III 2025


 Laba Bersih Permata Bank Naik 3,5 Persen Jadi Rp2,9 Triliun per Kuartal III 2025 Laba Bersih Permata Bank Naik 3,5 Persen. (Antaranews/Antara/HO-Permata Bank)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp2,9 triliun hingga kuartal III 2025, naik 3,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy). Laba operasional sebelum pencadangan (PPOP) juga meningkat 4,9 persen yoy menjadi Rp5 triliun.

Direktur Utama Permata Bank Meliza M. Rusli menyebut kinerja positif ini menjadi fondasi penting bagi fase pertumbuhan bank ke depan.

“Pencapaian ini mencerminkan ketangguhan dan komitmen kami untuk terus tumbuh secara sehat dan berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Bank, sebut Melisa, tetap menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit di tengah dinamika ekonomi global dan domestik, serta menjaga likuiditas di level aman dengan rasio loan to deposit (LDR) sebesar 80,9 persen pada akhir September 2025.

Total aset Permata Bank tercatat tumbuh 5,7 persen yoy menjadi Rp269,3 triliun, sementara penyaluran kredit naik 5,4 persen yoy menjadi Rp158,9 triliun. Pertumbuhan kredit terutama berasal dari segmen korporasi yang meningkat 8,2 persen menjadi Rp93,9 triliun dan segmen komersial yang naik 10,4 persen menjadi Rp20,9 triliun.

Kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah (NPL) gross sebesar 2,1 persen dan loan at risk (LAR) 7 persen. NPL coverage dan LAR coverage masing-masing mencapai 351 persen dan 107 persen, mencerminkan kecukupan cadangan kredit secara konservatif.

Dari sisi pendanaan, dilansir Antara, simpanan nasabah naik 6,9 persen yoy menjadi Rp195,9 triliun. Pertumbuhan dana murah (CASA) mencapai 17,3 persen, mendorong rasio CASA meningkat menjadi 60,5 persen dari 55,1 persen pada tahun sebelumnya.

Struktur likuiditas Permata Bank juga solid dengan liquidity coverage ratio (LCR) sebesar 292,9 persen dan net stable funding ratio (NSFR) 132,9 persen pada akhir September 2025. Sementara rasio permodalan (CAR) dan CET-1 tetap kuat masing-masing di level 35 persen dan 26,8 persen.

Unit Usaha Syariah (UUS) Permata Bank turut mencatatkan pertumbuhan positif dengan PPOP naik 12 persen yoy menjadi Rp598,6 miliar. Pendapatan setelah distribusi bagi hasil tumbuh 9,4 persen, sementara simpanan nasabah meningkat menjadi Rp26,9 triliun dengan rasio CASA 66,1 persen.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru