Selasa, 30 Desember 2025

Pemerintah Serap Rp28 Triliun dari Lelang Sembilan Seri Surat Utang Negara


 Pemerintah Serap Rp28 Triliun dari Lelang Sembilan Seri Surat Utang Negara Pemerintah Serap Rp28 Triliun dari Lelang Sembilan Seri SUN. (Antaranews)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Pemerintah Indonesia berhasil menyerap dana sebesar Rp28 triliun dari hasil lelang sembilan seri Surat Utang Negara (SUN) pada 21 Oktober 2025.

Berdasarkan keterangan Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan di Jakarta, Rabu, total penawaran yang masuk mencapai Rp117,5 triliun. Angka tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan lelang sebelumnya pada 7 Oktober 2025 yang mencatat penawaran Rp126,16 triliun.

Serapan terbesar berasal dari seri SPN12261008 (pembukaan kembali) dengan jumlah dana Rp5 triliun dari total penawaran Rp9,36 triliun. Seri ini menawarkan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,65 persen dengan jatuh tempo pada 8 Oktober 2026.

Seri FR0108 (pembukaan kembali) menjadi kontributor terbesar berikutnya dengan serapan Rp4,9 triliun dari penawaran Rp23,62 triliun dan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,89608 persen. Surat utang ini memiliki jatuh tempo pada 15 April 2036.

Selanjutnya, seri FR0106 mencatat penawaran masuk tertinggi senilai Rp32,68 triliun, namun hanya diserap Rp4,5 triliun. Seri ini menawarkan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,33622 persen dengan jatuh tempo pada 15 Agustus 2040.

Dari seri FR0107, pemerintah menyerap dana Rp3,55 triliun dari penawaran Rp8,89 triliun dengan imbal hasil rata-rata 6,45534 persen dan jatuh tempo pada 15 Agustus 2045. Seri FR0109 juga mencatat serapan senilai Rp3,55 triliun dengan penawaran masuk mencapai Rp24,54 triliun serta imbal hasil 5,28994 persen dan jatuh tempo 15 Maret 2031.

Seri FR0102 yang kembali dibuka menghasilkan serapan Rp2,6 triliun dari penawaran Rp8,26 triliun. Surat utang ini memberikan imbal hasil rata-rata 6,70723 persen dengan jatuh tempo pada 15 Juli 2054.

Untuk penerbitan baru, dilansir Antara, seri SPN01251122 diserap sebesar Rp2 triliun dari total penawaran Rp2,07 triliun. Seri ini menawarkan imbal hasil 4,63442 persen dengan jatuh tempo 22 November 2025.

Sementara itu, seri FR0105 diserap sebesar Rp1,9 triliun dari penawaran Rp7,42 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,73 persen dan jatuh tempo 15 Juli 2064.

Pemerintah memutuskan tidak menyerap dana dari seri SPN03260121 meskipun seri penerbitan baru ini mendapat penawaran sebesar Rp650 miliar.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru