Selasa, 30 Desember 2025

Trade Expo Indonesia 2025 Catat Transaksi Fantastis 22,8 Miliar Dolar AS, India Jadi Pembeli Terbesar


 Trade Expo Indonesia 2025 Catat Transaksi Fantastis 22,8 Miliar Dolar AS, India Jadi Pembeli Terbesar Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso dalam seremoni penutupan Trade Expo Indonesia 2025 di Kabupaten Tangerang, Banten pada Minggu (19/10/2025). (ANTARA/Aji Cakti)

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Pameran dagang internasional terbesar di Tanah Air, Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, resmi ditutup dengan hasil yang luar biasa. Menteri Perdagangan Budi Santoso mengumumkan total nilai transaksi mencapai 22,8 miliar dolar AS, jauh melampaui target awal sebesar 16,5 miliar dolar AS.

Angka fantastis ini mencerminkan semakin kuatnya posisi Indonesia dalam perdagangan global, sekaligus menunjukkan tingginya minat negara-negara lain terhadap produk dan layanan unggulan Indonesia.

“Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa produk Indonesia makin kompetitif di pasar dunia,” ujar Budi Santoso dalam seremoni penutupan TEI 2025 di Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (19/10/2025).

Transaksi Naik 88 Persen dari Tahun Lalu

Dari total nilai transaksi 22,8 miliar dolar AS tersebut, 17,9 miliar dolar AS berasal dari perdagangan barang, 443,7 juta dolar AS dari perdagangan jasa, dan 4,37 miliar dolar AS dari investasi.

Transaksi itu tercatat melalui Nota Kesepahaman (MoU) senilai 22,7 miliar dolar AS, transaksi on the spot di area pameran sebesar 71,6 juta dolar AS, dan business matching sebanyak 63,4 juta dolar AS.

Menariknya, nilai transaksi di area pameran dan business matching meningkat hingga 88 persen dibandingkan tahun 2024.

Dikunjungi 34 Ribu Lebih Orang dari 131 Negara

TEI 2025 yang berlangsung pada 15–19 Oktober 2025 mencatat jumlah pengunjung mencapai 34.550 orang dari 131 negara, melebihi target 30.000 pengunjung. Sementara itu, jumlah peserta pameran atau exhibitor mencapai 1.619 peserta, juga melampaui target awal sebanyak 1.500.

Para peserta terbagi dalam beberapa zona, seperti:

  • Food, beverage, and agriculture: 623 perusahaan (termasuk produk kelapa sawit, kopi, hasil perkebunan, dan produk halal);
  • Fashion dan lifestyle: 603 perusahaan;
  • Manufacture product and services: 393 perusahaan (mencakup tekstil, alas kaki, otomotif, produk kayu dan karet, hingga farmasi dan jasa logistik).

Budi menambahkan, antusiasme pembeli sangat terasa bahkan hingga detik terakhir pameran. “Tadi saya lihat masih banyak booth yang sedang negosiasi transaksi. Semoga nilainya terus bertambah,” ujarnya optimis.

India Pimpin Transaksi Terbesar

Dari 130 negara peserta, India menjadi negara dengan transaksi terbesar, disusul Belanda, Vietnam, Filipina, dan Tiongkok. Berikut daftar lengkapnya:

  1. India: 4,3 miliar dolar AS
  2. Belanda: 3,9 miliar dolar AS
  3. Vietnam: 3,3 miliar dolar AS
  4. Filipina: 3,1 miliar dolar AS
  5. Tiongkok (RRT): 2,4 miliar dolar AS

Sementara itu, Malaysia mencatat jumlah pembeli (buyer) terbanyak, yakni 769 orang, diikuti Tiongkok (605), India (594), Nigeria (509), dan Mesir (406).

Produk Paling Diminati Dunia

Lima kelompok produk yang paling diminati selama TEI 2025 antara lain:

  1. Produk pertambangan: 5,5 miliar dolar AS
  2. Logam mulia: 2,7 miliar dolar AS
  3. Minyak kelapa sawit dan turunannya: 2,3 miliar dolar AS
  4. Charcoal dan briket: 1,6 miliar dolar AS
  5. Suku cadang otomotif: 1,4 miliar dolar AS

Kinerja Perdagangan Nasional Terus Positif

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa arah kebijakan perdagangan Indonesia sudah berada di jalur yang tepat. Hingga bulan ini, nilai ekspor nasional tumbuh lebih dari 7 persen dibanding tahun sebelumnya, dengan surplus perdagangan mencapai 29 miliar dolar AS.

“Ini hasil kerja keras bersama. Dengan optimisme dan kolaborasi, Indonesia siap menjadi kekuatan ekonomi berdaya saing tinggi di pasar global,” ujar Zulkifli Hasan dikutip Antara.

Langkah Menuju Indonesia Emas

Trade Expo Indonesia 2025 bukan sekadar ajang pameran dagang, tetapi juga menjadi bagian penting dari upaya pemerintah untuk menjalankan Asta Cita Presiden RI — memperkuat hilirisasi, industrialisasi nasional, dan memperluas peran Indonesia dalam rantai pasok global.

Dengan capaian ini, Indonesia selangkah lebih dekat menuju visi besar Indonesia Emas 2045, di mana produk dan inovasi anak negeri mampu bersaing di panggung dunia.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru