Loading
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memperkenalkan layanan Lapor Pak Purbaya kepada awak media, di Jakarta, Rabu (15/10/2025). ANTARA/Bayu Saputra
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Program pengaduan publik “Lapor Pak Purbaya” yang dibuka oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa rupanya mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Sejak diluncurkan, tercatat 15.933 pesan WhatsApp masuk ke nomor pengaduan tersebut.
Dari jumlah itu, 13.285 laporan merupakan aduan masyarakat yang kini sedang diverifikasi, sementara 2.459 pesan lainnya berisi ucapan selamat dan apresiasi. “Ada sepuluh laporan yang sedang kami tindaklanjuti langsung,” ujar Purbaya di kantornya, Jakarta, Jumat (17/10/2025).
Aduan Terbanyak: Soal Bea Cukai dan Perilaku Pegawai
Baca juga:
‘Lapor Pak Purbaya‘, Cara Baru Menyampaikan Keluhan soal Pajak dan Bea Cukai Lewat WhatsAppSebagian besar keluhan masyarakat ternyata menyoroti perilaku oknum pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Purbaya mengungkap, banyak laporan menyinggung perilaku aparat yang dinilai tidak mencerminkan integritas sebagai abdi negara.
Salah satu laporan yang dibacakan Purbaya bahkan datang dari seorang pengusaha yang merasa tidak nyaman melihat sekelompok petugas Bea Cukai nongkrong setiap hari di kedai kopi sambil membicarakan urusan bisnis pribadi.
“Yang dibicarakan selalu soal aset dan jual beli mobil. Mereka berkumpul memakai seragam dinas, dan itu membuat risih,” begitu isi pesan tersebut yang dibacakan langsung oleh Menkeu.
Mendengar laporan itu, Purbaya menegaskan tak akan memberi ruang bagi perilaku seperti itu di instansinya. “Kalau masih ada yang begini, saya tidak akan ragu untuk memecat langsung,” tegasnya.
Sorotan Lain: Rokok Ilegal dan Pengawasan Lemah
Selain perilaku pegawai, banyak aduan juga menyoroti lemahnya pengawasan terhadap peredaran barang ilegal, terutama rokok tanpa cukai di daerah-daerah. Salah satunya datang dari Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.
Warga menilai aparat Bea Cukai setempat lebih sering menindak warung kecil, sementara distributor besar alias cukong dibiarkan beroperasi tanpa hambatan. “Mereka seperti tutup mata. Harusnya yang dibasmi cukong besar, bukan pedagang kecil,” demikian kutipan laporan yang dibacakan Purbaya.
Tim Khusus Dibentuk untuk Tindaklanjut
Menanggapi banyaknya aduan, Kementerian Keuangan kini membentuk tim khusus yang terdiri dari staf ahli Dirjen Bea Cukai dan Direktorat Jenderal Pajak untuk memeriksa laporan satu per satu.
“Mereka tahu siapa orang-orang Bea Cukai dan siapa cukong-cukongnya di setiap daerah. Semua akan kami petakan, dan kalau terbukti terlibat, akan langsung diproses,” tegas Purbaya dikutip Antara.
Reformasi Budaya dan Pengawasan Publik
Purbaya menilai kanal seperti “Lapor Pak Purbaya” menjadi sarana penting untuk memperkuat pengawasan publik dan mempercepat reformasi birokrasi di Kementerian Keuangan.
“Masukan masyarakat ini sangat berharga. Kami tidak main-main. Harapannya, dari laporan ini bisa terbentuk budaya kerja yang lebih bersih dan berintegritas di Bea Cukai maupun instansi lainnya,” tutupnya.
Cara Melapor ke Pak PurbayaBagi masyarakat yang ingin menyampaikan keluhan atau laporan terkait layanan pajak dan bea cukai, bisa mengirim pesan langsung ke WhatsApp resmi Lapor Pak Purbaya di nomor 0822-4040-6600.