Rabu, 31 Desember 2025

Perkuat Hubungan Ekonomi, Indonesia dan Afrika Selatan Sepakat Kembangkan UMKM dan Perdagangan


 Perkuat Hubungan Ekonomi, Indonesia dan Afrika Selatan Sepakat Kembangkan UMKM dan Perdagangan Menteri Perdagangan RI Budi Santoso (kiri) melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan Kompetisi Republik Afrika Selatan (Afsel) Zuko Godlimpi (kanan) di Gqeberha, Afrika Selatan, Jumat (10/10/2025). ANTARA/HO-Kemendag/pri.

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Pemerintah Indonesia dan Afrika Selatan sepakat memperkuat kerja sama ekonomi, khususnya di sektor perdagangan dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kesepakatan ini menjadi langkah konkret dalam mempererat kemitraan strategis antara kedua negara di kawasan Selatan-Selatan.

Pertemuan tersebut berlangsung di Gqeberha, Afrika Selatan, pada Jumat (10/10/2025), antara Menteri Perdagangan RI Budi Santoso dan Wakil Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan Kompetisi Afrika Selatan, Zuko Godlimpi.

“Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat hubungan ekonomi kedua negara dalam kerangka kemitraan strategis Selatan-Selatan. Kami sepakat menindaklanjuti pembahasan kerja sama baru di bidang perdagangan dan pengembangan UMKM,” ujar Budi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (11/10/2025).

Menurut Budi, Afrika Selatan merupakan mitra dagang strategis Indonesia di Benua Afrika. Melalui kerja sama ini, Indonesia berharap dapat memperluas akses pasar bagi berbagai produk unggulan, seperti minyak kelapa sawit, karet, kendaraan bermotor, serta produk industri lainnya.

“Kami menyambut baik komitmen Afrika Selatan untuk memperdalam hubungan ekonomi dengan Indonesia. Sinergi ini akan membuka peluang besar bagi pelaku usaha kedua negara,” tambahnya.

Revitalisasi Forum Perdagangan Bilateral

Dalam pertemuan tersebut, Mendag Budi juga menyoroti pentingnya revitalisasi Joint Trade Committee (JTC) Indonesia–Afrika Selatan. Forum JTC yang dibentuk pada 2005 berfungsi sebagai wadah pertukaran informasi dan penjajakan perjanjian perdagangan antar kedua negara.Budi mengusulkan agar JTC ke-4 segera digelar di Indonesia, setelah pertemuan terakhir (JTC ke-3) berlangsung di Pretoria pada 2017.

“Forum JTC merupakan sarana penting untuk membahas peluang dan tantangan perdagangan bilateral. Kami berharap JTC ke-4 dapat segera dilaksanakan agar kerja sama ekonomi Indonesia–Afrika Selatan semakin konkret,” ujarnya.

Selain itu, Indonesia juga mengusulkan agar kedua negara menjajaki perundingan perjanjian perdagangan secara bertahap, sementara pihak Afrika Selatan meminta Indonesia segera mengirimkan proposal kerangka kerja sama untuk ditindaklanjuti.

Nilai Perdagangan Terus Tumbuh

Hubungan dagang Indonesia dan Afrika Selatan menunjukkan tren positif. Sepanjang Januari–Agustus 2025, total nilai perdagangan kedua negara mencapai 1,42 miliar dolar AS, dengan ekspor Indonesia sebesar 690,6 juta dolar AS dan impor 732,1 juta dolar AS.

Sementara pada 2024, total perdagangan mencapai 2,41 miliar dolar AS, meningkat 7,2 persen dibanding tahun sebelumnya. Nilai ekspor Indonesia tercatat 790,4 juta dolar AS, sedangkan impor dari Afrika Selatan 1,62 miliar dolar AS.

Produk ekspor utama Indonesia ke Afrika Selatan meliputi minyak kelapa sawit dan turunannya, buldoser, mobil penumpang, kopra, serta karet alam.Adapun produk impor utama dari Afrika Selatan mencakup paduan aloi, bijih kromium, bijih mangan, aluminium mentah, serta gula tebu atau sukrosa murni dikutip Antara.

Penguatan UMKM Jadi Fokus Bersama

Selain peningkatan perdagangan, kedua negara juga sepakat menjadikan pengembangan UMKM sebagai fokus utama kerja sama baru. Upaya ini diharapkan dapat membuka peluang bagi pelaku usaha kecil menengah Indonesia untuk menembus pasar Afrika dan memperluas jejaring bisnis antarnegara.

Kerja sama ini menjadi bukti bahwa kemitraan strategis Indonesia dan Afrika Selatan tidak hanya berorientasi pada perdagangan besar, tetapi juga pada pemberdayaan sektor UMKM yang berperan penting dalam perekonomian nasional.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru