Rabu, 31 Desember 2025

IHSG Dibuka Melemah Ikuti Tekanan Global dan Shutdown Pemerintah AS


 IHSG Dibuka Melemah Ikuti Tekanan Global dan Shutdown Pemerintah AS IHSG Dibuka Melemah Ikuti Tekanan Global dan Shutdown Pemerintah AS. (Antaranews)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah di tengah sentimen negatif dari pasar global dan regional.

IHSG turun 37,30 poin atau 0,45 persen ke posisi 8.213,64 pada pembukaan perdagangan pagi ini. Indeks LQ45 juga ikut melemah sebesar 7,55 poin atau 0,94 persen ke level 792,59.

Pelemahan IHSG mencerminkan kekhawatiran investor terhadap berbagai tekanan eksternal, termasuk ketidakpastian arah kebijakan suku bunga AS dan dampak penutupan pemerintahan (shutdown) di Amerika Serikat yang telah memasuki hari kesembilan.

"Pasar domestik cenderung mengikuti tekanan dari bursa global. IHSG berpotensi koreksi hari ini," kata Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman dalam laporannya di Jakarta.

Kondisi di AS menjadi perhatian utama pelaku pasar. Penutupan pemerintahan federal membuat data ekonomi penting tidak tersedia, sehingga memperburuk ketidakpastian pasar. Selain itu, komentar dari pejabat Federal Reserve, termasuk Presiden The Fed New York John Williams, yang mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga akibat pelemahan pasar tenaga kerja, turut memengaruhi sentimen investor global.

Di sisi lain, musim laporan keuangan kuartal III-2025 di AS akan segera dimulai pekan depan. Laporan dari sejumlah bank besar seperti JPMorgan Chase, Goldman Sachs, Citigroup, dan Wells Fargo menjadi sorotan.

Faktor geopolitik juga sedikit meredakan tekanan pasar, menyusul laporan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati tahap awal dari perjanjian gencatan senjata. Presiden AS Donald Trump bahkan dijadwalkan mengunjungi Mesir akhir pekan ini untuk melanjutkan pembicaraan damai tersebut.

Namun, dari dalam negeri, data penjualan ritel Indonesia pada Agustus 2025 justru menunjukkan perlambatan menjadi 3,5 persen secara tahunan (year-on-year), turun dari 4,7 persen pada Juli. Hal ini turut membebani sentimen pasar domestik.

Sementara itu, pasar saham global juga berada dalam tekanan. Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Kamis (9/10). Indeks Dow Jones turun 0,52 persen ke 46.358,42, S&P 500 turun 0,28 persen ke 6.735,11, dan Nasdaq melemah 0,15 persen ke 25.098,18.

Di kawasan Asia, mayoritas bursa juga dibuka melemah. Indeks Nikkei turun 0,90 persen ke 48.145,00, Hang Seng melemah 1,18 persen ke 26.442,50, Shanghai turun 0,34 persen ke 3.920,78, dan Strait Times terkoreksi 0,31 persen ke 4.426,07.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru