Selasa, 30 Desember 2025

OPEC Prediksi Permintaan Minyak Dunia Naik 23 Persen pada 2050


 OPEC Prediksi Permintaan Minyak Dunia Naik 23 Persen pada 2050 Foto drone udara yang diambil pada 29 Maret 2024 menunjukkan sebuah kapal sedang membongkar bahan bakar di terminal minyak Area Lanshan, Pelabuhan Rizhao, Rizhao, Provinsi Shandong, China timur. (ANTARA/Xinhua/Guo Xulei)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memperkirakan permintaan minyak global akan melonjak 23 persen pada 2050. Angka tersebut naik dari 308 juta barel minyak ekuivalen per hari menjadi 378 juta barel. Proyeksi ini disampaikan dalam Kazakhstan Energy Week 2025 dan Forum Eurasia KAZENERGY ke-16 di Astana, Kazakhstan.

Menurut Kepala Departemen Studi Minyak OPEC, Behrooz Baikalizadeh, lonjakan permintaan energi ini akan didorong oleh pertumbuhan populasi dunia yang diproyeksikan meningkat dari 8,2 miliar menjadi 9,7 miliar jiwa. Lebih dari 1,2 miliar orang diperkirakan akan tinggal di kawasan perkotaan pada 2050, sehingga kebutuhan energi pun terus naik.

Selain itu, biaya hidup dan pertumbuhan ekonomi negara-negara anggota OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) juga menjadi faktor pendorong tingginya konsumsi energi berbasis minyak. Meski teknologi perminyakan berkembang, OPEC menilai tidak akan ada terobosan besar yang secara drastis mengubah ketergantungan dunia terhadap minyak.

Peran Energi Terbarukan dan Pergeseran Bauran Energi

Dalam laporan yang sama, OPEC juga menyoroti peran energi terbarukan. Pada 2050, energi bersih diperkirakan menyumbang 13,5 persen dari total bauran energi global. Sementara itu, penggunaan batu bara dan sumber energi konvensional lain diperkirakan turun sekitar 13 persen dikutip Antara.

Seiring dengan penghapusan bertahap pembangkit listrik berbasis batu bara, kapasitasnya diperkirakan menyusut hingga hanya 3,2 terawatt jam. Kondisi ini mendorong energi alternatif—seperti tenaga surya, angin, dan hidro—meningkat drastis, dari 24 persen menjadi 65,5 persen dalam bauran energi global.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru