Loading
Arsip - Stan China COSCO Shipping Corporation Limited di Paviliun Pameran Terpadu pada Pameran Perdagangan Digital Global kedua di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China timur pada 23 November 2023. (ANTARA/Xinhua/Xu Yu)
HANGZHOU, ARAHKITA.COM – Perdagangan digital global terus menunjukkan lonjakan signifikan. Berdasarkan Global Digital Trade Development Report 2025 yang dipublikasikan saat Pameran Perdagangan Digital Global ke-4 di Hangzhou, China, nilai ekspor perdagangan digital melonjak dari USD 4,59 triliun pada 2020 menjadi USD 7,23 triliun pada 2024.
Pertumbuhan tersebut mencatat rata-rata 12,1 persen per tahun, melampaui laju pertumbuhan perdagangan global secara keseluruhan. Hal ini menegaskan bahwa sektor perdagangan digital kini menjadi motor penting perekonomian dunia.
Dalam laporan yang disusun bersama oleh International Trade Centre (ITC) dan panitia pameran, Uni Eropa, Amerika Serikat, China, Inggris, dan India tercatat sebagai lima pemain utama perdagangan digital global.
China sendiri mencatat pertumbuhan ekspor digital sebesar 10,7 persen (year on year) hingga mencapai USD 793,7 miliar pada 2024. Kinerja ini ikut mendorong terciptanya lanskap perdagangan digital yang lebih seimbang dan beragam.
Namun, laporan tersebut juga menyoroti pentingnya dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta wirausaha perempuan.
Survei ITC menunjukkan bahwa perempuan di negara berkembang masih menghadapi banyak hambatan dalam perdagangan internasional. Padahal, perdagangan digital mampu membuka peluang kerja fleksibel yang tidak terikat waktu maupun lokasi.
Robert Skidmore, Kepala Sektor dan Daya Saing Perusahaan ITC, menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah, bisnis, dan organisasi internasional. Menurutnya, kerja sama ini sangat penting untuk mendorong inovasi sekaligus memastikan manfaat ekonomi digital bisa dirasakan lebih merata, khususnya bagi UMKM di negara berkembang.