Selasa, 30 Desember 2025

Pemerintah Siapkan Stimulus Ekonomi Baru, Menkeu Purbaya Pastikan Anggaran Terserap Maksimal


 Pemerintah Siapkan Stimulus Ekonomi Baru, Menkeu Purbaya Pastikan Anggaran Terserap Maksimal Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (kiri) bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) menjawab pertanyaan wartawan dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Jumat (12/9/2025). (ANTARA/Imamatul Silfia)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Pemerintah kembali menegaskan komitmennya untuk menjaga daya tahan ekonomi nasional. Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menyampaikan bahwa pihaknya tengah mencari pos anggaran yang bisa dialihkan guna mendukung program stimulus ekonomi tambahan.

“Pos anggaran kan bisa digeser. Nanti kita lihat mana yang kemungkinan tidak terserap sampai akhir tahun. Itu akan kami pindahkan ke program yang lebih siap jalan,” ujar Purbaya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (12/9/2025).

Purbaya menjelaskan, Kementerian Keuangan akan meninjau program-program prioritas yang membutuhkan dana tambahan. Bila ada hambatan, pemerintah siap mempercepat prosesnya melalui pembentukan tim akselerasi program pembangunan.

“Harapan saya, sampai akhir tahun semua anggaran bisa digunakan secara efektif. Tidak ada lagi dana yang mengendap seperti sebelumnya,” tegasnya dikutip Antara.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memaparkan bahwa paket stimulus ekonomi kali ini mencakup delapan program utama ditambah empat program tambahan yang akan digulirkan hingga akhir tahun.

Beberapa poin penting di antaranya:

  • Program magang berbayar untuk fresh graduate, sebagai jembatan antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri.
  • Perluasan insentif pajak ditanggung pemerintah (DTP), yang kini tidak hanya berlaku untuk industri padat karya, tetapi juga sektor perhotelan, restoran, dan katering (horeka).
  • Perpanjangan bantuan pangan selama tiga bulan ke depan.
  • Perluasan jaminan sosial ketenagakerjaan seperti jaminan kecelakaan kerja, kehilangan pekerjaan, hingga kematian, agar bisa diakses pekerja lepas, termasuk mitra pengemudi ojek daring.
  • Fasilitas BPJS Ketenagakerjaan untuk kebutuhan perumahan, renovasi, hingga pembelian rumah.

Program kerja padat karya (cash for work) di sektor transportasi maupun perumahan.

Langkah-langkah ini diharapkan tidak hanya memberi dampak jangka pendek, tetapi juga memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru