Rabu, 31 Desember 2025

Rupiah Diperkirakan Melemah Terbatas di Tengah Sentimen Demonstrasi dan Tekanan Eksternal


  • Selasa, 02 September 2025 | 11:30
  • | Ekonomi
 Rupiah Diperkirakan Melemah Terbatas di Tengah Sentimen Demonstrasi dan Tekanan Eksternal Rupiah Diperkirakan Melemah Terbatas

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Nilai tukar rupiah diprediksi akan melemah secara terbatas terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pekan ini, di tengah tekanan domestik akibat aksi demonstrasi dan ketidakpastian global menjelang keputusan suku bunga The Fed.

Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, menyatakan bahwa rupiah cenderung berkonsolidasi, meskipun masih berada di bawah tekanan sentimen risk off dari dalam negeri.

"Rupiah diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp16.350 hingga Rp16.500 per dolar AS. Tekanan dari demonstrasi memang ada, namun terbantu oleh dolar AS yang juga sedang melemah akibat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed," ujarnya di Jakarta, Selasa.

 

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, kurs rupiah diperkirakan berkisar Rp16.350-Rp16.500 per dolar AS. 

Mengutip Anadolu Agency, Federal Reserve diprediksi menurunkan suku bunga pada bulan ini setelah mempertahankan selama sembilan bulan terakhir. Keputusan ini akan menjadi panduan bagi bank-bank sentral dunia lainnya karena semua berfokus pada peta jalan kebijakan The Fed di tengah ketidakpastian tarif.

Pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) terakhir, disampaikan oleh petinggi The Fed bahwa risiko inflasi meningkat seiring kebijakan perdagangan proteksionis Presiden AS Donald Trump. Isyarat penurunan suku bunga juga disampaikan dalam Jackson Hole Economic Policy Symposium di AS.

Kemungkinan The Fed memangkas suku bunga bulan ini berada di angka 87 persen, sehingga suku bunga acuan berada di kisaran 4,25-4 persen.

“Walau demonstrasi sudah mulai terkendali, namun sentimen domestik masih belum bisa langsung pulih. (Di sisi lain), dolar AS yang masih tertekan ini berperan membantu rupiah tidak melemah lebih jauh,” kata Lukman dikutip Antara.

Pada pekan ini, pasar akan menunggu rilis Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur AS dan PMI Jasa AS yang dikeluarkan oleh Institute for Supply Management ISM, serta data Non-Farm Payrolls (NFP) AS.

“Investor cenderung masih wait and see menantikan data-data ekonomi penting AS pekan ini,” ujar dia.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Selasa di Jakarta melemah sebesar 7 poin atau 0,04 persen menjadi Rp16.426 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.419 per dolar AS.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru