Selasa, 30 Desember 2025

APBD DKI Jakarta 2025 Catat Surplus Rp14,6 Triliun, Pramono: Pertumbuhan Ekonomi Terjaga


 APBD DKI Jakarta 2025 Catat Surplus Rp14,6 Triliun, Pramono: Pertumbuhan Ekonomi Terjaga Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo dalam konferensi pers APBD Juli 2025 di Balairung, Balai Kota Jakarta, Rabu (27/8/2025). (Foto: beritajakarta)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memaparkan perkembangan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta tahun 2025. Hingga 31 Juli 2025, pencapaian anggaran ibu kota tercatat cukup positif dengan kinerja pendapatan, belanja, dan indikator ekonomi yang menunjukkan tren stabil.

Dalam konferensi pers APBD Juli 2025 di Balairung, Balai Kota Jakarta, Rabu (27/8/2025), Pramono mengungkapkan bahwa pendapatan daerah telah mencapai Rp43,65 triliun atau sekitar 56 persen dari target Rp91,34 triliun. Angka ini dinilai lebih baik dibandingkan rata-rata nasional, khususnya di sektor pajak.

“Pendapatan kita sudah di angka 56 persen, sekitar 10–15 persen lebih tinggi dibanding capaian nasional di bidang pajak,” ujar Pramono.

Sementara itu, realisasi belanja daerah tercatat Rp30,95 triliun atau 37 persen dari target yang ditetapkan. Dengan capaian tersebut, APBD DKI Jakarta mencatat surplus sebesar Rp14,67 triliun serta Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) senilai Rp18,56 triliun.

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta di Atas Nasional

Selain perkembangan APBD, Pramono juga menyampaikan gambaran makroekonomi Jakarta. Pada Semester I 2025, pertumbuhan ekonomi ibu kota berada di level 5,18 persen, sedikit lebih tinggi dibanding pertumbuhan nasional yang tercatat 5,12 persen.

Kontribusi Jakarta terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional juga masih dominan, yakni 16,61 persen. Inflasi di Jakarta relatif terkendali di angka 2,22 persen, menandakan daya beli masyarakat tetap terjaga.

“Momentum pertumbuhan ekonomi Jakarta cukup terjaga. Dengan kontribusi 16,61 persen terhadap GDP nasional, Jakarta ikut memberi dampak positif pada perekonomian Indonesia,” jelas Pramono.

Investasi dan Lapangan Kerja

Pramono turut menyinggung kondisi ketenagakerjaan. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jakarta kini berada di level 6,18 persen, turun tipis dibanding periode yang sama tahun lalu. Ia menilai masih ada ruang untuk perbaikan agar lebih banyak warga mendapatkan pekerjaan.

Di sisi lain, investasi yang masuk ke Jakarta pada Semester I 2025 mencapai Rp140,8 triliun. Angka ini diharapkan mampu mendorong penciptaan lapangan kerja baru sekaligus menggerakkan roda ekonomi daerah.

Transparansi APBD Jadi Prioritas

Pramono menegaskan bahwa transparansi pengelolaan APBD akan terus dikedepankan. Ia menyebutkan konferensi pers mengenai capaian APBD ini merupakan langkah perdana yang dilakukan di tingkat provinsi, mengadopsi praktik yang selama ini dijalankan pemerintah pusat.

“Seperti halnya yang dilakukan Menteri Keuangan di tingkat nasional, kami ingin masyarakat juga mengetahui secara jelas bagaimana APBD digunakan dan apa langkah yang akan diambil pemerintah daerah ke depan,” tegasnya dikutip Antara.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru