Loading
Arsip foto - Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (26/6/2025). ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mencatatkan tonggak sejarah penting dalam pasar modal Indonesia. Per 29 Juli 2025, nilai kapitalisasi pasar saham domestik berhasil menembus angka fantastis Rp13.700 triliun. Ini menjadi level tertinggi sepanjang sejarah bursa dan bertahan selama tiga hari berturut-turut di bulan tersebut.
"Selama Juli 2025, nilai kapitalisasi pasar mencapai rekor tertinggi selama tiga hari berturut-turut, dengan puncaknya pada 29 Juli senilai Rp13.700 triliun. Di akhir bulan, kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp13.492 triliun," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK di Jakarta, Senin (4/8/2025).
Kinerja cemerlang ini turut didorong oleh peningkatan likuiditas di pasar. Rata-rata nilai transaksi harian saham sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd) hingga Juli 2025 mencapai Rp13,42 triliun, naik dari bulan sebelumnya yang berada di angka Rp13,29 triliun.
Dari sisi indeks, pasar saham Tanah Air juga menunjukkan pemulihan yang solid. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per 31 Juli 2025 menguat ke level 7.484, atau naik 5,71 persen dibandingkan posisi akhir Juni yang berada di 6.927.
“Semua indeks sektoral mencatatkan penguatan selama Juli 2025,” tambah Inarno.
Di tengah performa positif tersebut, jumlah investor aktif di BEI terus meningkat. Hingga Juli 2025, total investor yang melakukan transaksi tercatat sebanyak 17,42 juta orang.
Namun demikian, investor asing masih menunjukkan kecenderungan keluar dari pasar. Selama Juli 2025, tercatat aksi jual bersih (net sell) oleh investor non-residen sebesar Rp8,34 triliun. Secara kumulatif sejak awal tahun, net sell asing mencapai Rp61,91 triliun.
Meski ada tekanan dari sisi investor asing, pasar modal Indonesia tetap menunjukkan daya tariknya sebagai sumber pendanaan. Total nilai penawaran umum hingga Juli 2025 mencapai Rp144,78 triliun, termasuk Rp8,49 triliun dari 16 emiten baru.
Selain itu, penggalangan dana melalui securities crowdfunding (SCF) juga terus tumbuh. Sampai Juli 2025, SCF berhasil menghimpun dana sebesar Rp1,64 triliun dari 534 penerbit efek, 876 efek, dan melibatkan lebih dari 184 ribu investor dikutip Antara.