Rabu, 31 Desember 2025

BPS: Neraca Dagang Semester I 2025 Surplus 19,48 Miliar Dolar AS Didorong Ekspor Non-Migas


 BPS: Neraca Dagang Semester I 2025 Surplus 19,48 Miliar Dolar AS Didorong Ekspor Non-Migas BPS: Neraca Dagang Semester I 2025 Surplus 19,48 Miliar Dolar AS. (detikcom)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar 19,48 miliar dolar AS sepanjang semester pertama tahun 2025, atau dari Januari hingga Juni. Kinerja ini ditopang oleh kuatnya ekspor komoditas non-migas, meski sektor migas masih mencatat defisit.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa surplus tersebut berasal dari komoditas non-migas yang mencatatkan angka 28,31 miliar dolar AS, sementara komoditas migas mengalami defisit 8,83 miliar dolar AS.

"Surplus semester 1 ini ditopang oleh surplus komoditas non-migas yang sebesar 28,31 miliar dolar AS, sementara komoditas migas masih mengalami defisit 8,83 miliar dolar AS," kata di Jakarta, Jumat.

Kontribusi terbesar terhadap surplus berasal dari ekspor lemak dan minyak hewani atau nabati sebesar 15,74 miliar dolar AS, diikuti bahan bakar mineral senilai 13,28 miliar dolar AS, serta besi dan baja senilai 9,04 miliar dolar AS.

 

Sedangkan defisit utamanya berasal dari komoditas mesin dan peralatan mekanis sebesar 13,40 miliar dolar AS, kemudian mesin dan perlengkapan elektrik sebesar 5,26 miliar dolar, serta plastik dan barang dari plastik sebesar 3,72 miliar dolar AS.

Jika dilihat berdasarkan negara mitra dagang, maka tiga negara penyumbang surplus adalah Amerika Serikat sebesar 8,57 miliar dolar AS, kemudian India sebesar 6,59 miliar dolar AS, dan Filipina sebesar 4,40 miliar dolar AS.

BPS juga mencatat surplus neraca perdagangan sebesar 4,10 miliar dolar AS pada Juni 2025. Surplus ditopang oleh non-migas sebesar 5,22 miliar dolar AS dengan komoditas lemak dan minyak hewani, bahan bakar mineral, serta besi dan baja.

Pada saat yang sama, dilansir Antara, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit 1,11 miliar dolar AS, dengan komoditas penyumbang defisit adalah minyak mentah dan hasil minyak.

Tiga negara penyumbang surplus terbesar adalah Amerika Serikat sebesar 9,92 miliar dolar AS, kemudian India sebesar 6,64 miliar dolar AS, dan Filipina sebesar 4,36 miliar dolar AS.

Sedangkan tiga negara penyumbang defisit terdalam pada kelompok non-migas adalah Tiongkok sebesar 10,69 miliar dolar AS, Australia sebesar minus 2,39 miliar dolar AS, dan Brasil sebesar minus 0,83 miliar dolar AS.

Sementara itu, nilai ekspor pada Juni 2025 mencapai 23,43 miliar dolar AS, dan impor sebesar 19,33 miliar dolar AS.

 

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru