Selasa, 30 Desember 2025

Strategi Pemerintah Tekan Pengangguran, Fokus Link and Match Pendidikan dan Dunia Kerja


 Strategi Pemerintah Tekan Pengangguran, Fokus Link and Match Pendidikan dan Dunia Kerja Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Tirto.id)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Pemerintah terus menggenjot upaya penurunan angka pengangguran dengan memperkuat koneksi antara dunia pendidikan dan dunia kerja. Hal ini ditegaskan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Paripurna Ke-24 DPR RI pada Selasa (15/7/2025).

Langkah utama yang ditempuh adalah memperkuat program link and match, yakni penyelarasan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha. Strategi ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas tenaga kerja sekaligus menekan angka pengangguran yang masih tinggi.

"Pemerintah terus memperkuat link and match, meningkatkan sistem informasi pasar kerja, dan mendorong program peningkatan kompetensi tenaga kerja," ujar Sri Mulyani.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran per Februari 2025 tercatat sebanyak 7,28 juta orang, dengan lebih dari 1 juta di antaranya merupakan lulusan perguruan tinggi. Kondisi ini menunjukkan tantangan nyata dalam dunia ketenagakerjaan Indonesia, terutama bagi kalangan muda dan terdidik.

Sri Mulyani menyebut bahwa penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebelumnya—yakni 4,91 persen pada Agustus 2024 atau setara 7,47 juta orang—membuktikan bahwa kebijakan fiskal yang disusun secara efektif dan hati-hati dapat menjaga kestabilan ekonomi nasional.

"APBN yang dikelola dengan selektif dan hati-hati dapat menjadi alat untuk menjaga stabilitas ekonomi dan melindungi kelompok rentan," lanjutnya.

Namun demikian, tantangan tetap ada. Jumlah angkatan kerja Indonesia per Februari 2025 mencapai 153,05 juta orang, meningkat 3,67 juta dibanding tahun sebelumnya. Sayangnya, tidak semua terserap oleh pasar kerja, sehingga pengangguran justru meningkat sekitar 83 ribu orang dibanding tahun sebelumnya.

Menaker: Pengangguran Sarjana Tantangan Serius

Di sisi lain, Menteri Ketenagakerjaan RI, Yassierli, menyoroti tingginya angka pengangguran dari kalangan lulusan perguruan tinggi sebagai salah satu persoalan besar yang perlu segera diatasi.

"Ini merupakan potret nyata kondisi ketenagakerjaan saat ini, dan menjadi tantangan kita bersama ke depan," ujarnya saat menanggapi isu tersebut di Kompleks Parlemen, Senin (7/7/2025) dikutip Antara

Untuk menjawab tantangan ini, Yassierli menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, khususnya antara Kementerian Ketenagakerjaan dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek). Kolaborasi tersebut dinilai kunci untuk merancang solusi jangka panjang yang lebih tepat sasaran.

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru