Prabowo di KTT BRICS 2025: Dukung Reformasi Tata Dunia dan Perjuangan Negara Berkembang


  Prabowo di KTT BRICS 2025: Dukung Reformasi Tata Dunia dan Perjuangan Negara Berkembang Presiden RI Prabowo Subianto (tengah) dalam sesi pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil, Senin (18/11/2024). ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/am.

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia dalam mendorong perdamaian dunia, penolakan terhadap perang, serta pentingnya keadilan dalam tata kelola global. Hal ini disampaikan dalam sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (6/7/2025).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang mendampingi Presiden Prabowo, menyampaikan bahwa Indonesia mendorong reformasi sistem multilateral agar lebih adil dan representatif terhadap suara negara-negara berkembang.

"Presiden menegaskan penolakan terhadap perang dan standar ganda. Beliau juga mendorong peran BRICS untuk membawa semangat keadilan, khususnya dalam reformasi lembaga-lembaga global seperti PBB," ujar Airlangga, Senin (7/7/2025).

Semangat Bandung dan Dukungan untuk Palestina

Dalam forum bertema “Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance”, Presiden Prabowo juga menyinggung pentingnya menghidupkan kembali semangat Konferensi Asia-Afrika atau Bandung Spirit. Ia menilai semangat tersebut relevan untuk memperkuat solidaritas negara berkembang dalam memperjuangkan kedaulatan dan keadilan global.

“Bapak Presiden secara khusus mengingatkan pentingnya membawa semangat Bandung dalam forum BRICS, termasuk dukungan terhadap kemerdekaan Palestina,” tambah Airlangga.

Kepemimpinan BRICS dan Peran Global South

Wakil Menteri Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, yang juga hadir dalam pertemuan itu, menyebut bahwa mayoritas pemimpin BRICS menyoroti urgensi konsolidasi negara-negara Global South. Mereka menilai BRICS perlu mengambil peran lebih besar dalam memimpin reformasi tatanan dunia yang selama ini dianggap tidak seimbang.

“Negara anggota banyak membahas bagaimana BRICS dapat menjadi motor reformasi sistem multilateral agar lebih inklusif,” jelas Tata, sapaan akrab Arrmanatha.

Indonesia Dukung Tata Dunia yang Lebih Seimbang

Dalam forum tersebut, Indonesia menyatakan dukungan terhadap penguatan solidaritas antaranggota BRICS dan mendorong pembentukan sistem global yang inklusif, adil, dan mendukung pembangunan negara berkembang.

“Semangatnya adalah bagaimana BRICS bisa berkontribusi nyata dalam reformasi sistem global yang lebih kuat dan adil bagi semua,” ujar Tata dikutip Antara.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru