BRICS Kecam Serangan Militer ke Iran, Sebut Langgar Hukum Internasional


 BRICS Kecam Serangan Militer ke Iran, Sebut Langgar Hukum Internasional Presiden RI Prabowo Subianto (kedua dari kiri) berfoto bersama para pemimpin negara anggota BRICS pada KTT di Rio de Janeiro, Brazil, 6 Juli 2025. (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)

RIO DE JANEIRO, ARAHKITA.COM – Para pemimpin negara-negara BRICS menyuarakan kecaman keras terhadap serangan militer yang dilancarkan terhadap Iran sejak pertengahan Juni 2025. Dalam deklarasi bersama yang dirilis saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Rio de Janeiro, Brasil, pada 6–7 Juli 2025, mereka menyatakan bahwa aksi tersebut melanggar hukum internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Deklarasi itu menyebutkan bahwa serangan terhadap Iran merupakan bentuk pelanggaran serius terhadap tatanan hukum internasional. “Kami mengutuk serangan militer terhadap Republik Islam Iran sejak 13 Juni 2025, yang merupakan pelanggaran hukum internasional dan Piagam PBB,” tulis pernyataan resmi BRICS. Kelima negara anggota — Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan — juga menyampaikan kekhawatiran mendalam atas meningkatnya ketegangan keamanan di kawasan Timur Tengah.

Selain mengecam agresi militer, BRICS juga menekankan pentingnya perlindungan terhadap infrastruktur sipil dan fasilitas nuklir damai. Serangan terhadap infrastruktur penting yang berada di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dinilai sangat berisiko bagi keselamatan warga sipil dan stabilitas regional.

“Dalam konteks ini, kami mendukung penuh langkah-langkah diplomatik untuk meredakan situasi dan mendesak Dewan Keamanan PBB agar segera mengambil tindakan,” lanjut pernyataan tersebut.

Latar Belakang Konflik Israel-Iran

Ketegangan antara Israel dan Iran memuncak sejak 13 Juni 2025, ketika Israel meluncurkan serangan udara yang menargetkan sejumlah lokasi strategis di Iran, termasuk situs militer, instalasi nuklir, dan area sipil. Serangan tersebut menyebabkan korban jiwa dalam jumlah besar: sedikitnya 935 orang tewas dan lebih dari 5.300 lainnya mengalami luka-luka, berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Iran.

Iran kemudian merespons dengan meluncurkan rudal dan drone ke wilayah Israel, yang menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai lebih dari 3.400 lainnya, menurut data yang dirilis Universitas Ibrani Yerusalem.

Konflik ini akhirnya mereda setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat dan mulai diberlakukan sejak 24 Juni 2025.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru