Rabu, 31 Desember 2025

Menteri ESDM Siapkan Kunjungan ke Tambang Nikel di Raja Ampat untuk Evaluasi dan Dialog dengan Warga


 Menteri ESDM Siapkan Kunjungan ke Tambang Nikel di Raja Ampat untuk Evaluasi dan Dialog dengan Warga Bahlil Lahadalia di kantor DPP Golkar, Jumat (5/6/2025) (ANTARA/Walda Marison)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengumumkan rencana kunjungannya ke wilayah Raja Ampat, Papua Barat, guna meninjau kondisi lingkungan dan aktivitas pertambangan nikel di kawasan tersebut.

Dalam keterangannya di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Bahlil menjelaskan bahwa kunjungan ini juga menjadi bagian dari agenda perjalanan kerjanya ke Papua Barat Daya dan Papua Barat, termasuk daerah Sorong, Fak-Fak, dan Bentuni, yang dikenal memiliki sumur minyak.

“Selain melihat potensi minyak, saya ingin menyempatkan waktu untuk mengecek langsung aktivitas pertambangan di Raja Ampat dan menjalin komunikasi dengan masyarakat serta pelaku usaha tambang di sana,” ujar Bahlil.

Meski belum merinci secara detail siapa saja pihak yang akan ditemui selama kunjungan, Menteri ESDM menegaskan bahwa kunjungan ini penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap aktivitas tambang, termasuk peran pemilik izin tambang baik dari BUMN maupun swasta.

Sebelumnya, Bahlil sudah menyatakan akan memanggil para pemegang izin tambang nikel di kawasan Raja Ampat untuk menggelar rapat evaluasi. “Kita akan adakan pertemuan dengan direktur jenderal saya dan mengundang semua pemilik izin, baik perusahaan BUMN maupun swasta,” tambahnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (3/6/2025) dikutip dari Antara.

Bahlil juga menyoroti pentingnya mengakomodasi kearifan lokal yang selama ini dinilai belum tersentuh maksimal dalam pengelolaan tambang di wilayah tersebut. Selain itu, aspirasi masyarakat Papua terkait pembangunan smelter nikel di kawasan itu juga menjadi perhatian utama.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq, menyampaikan bahwa pihaknya tengah melakukan pemetaan dan kajian atas laporan kegiatan pertambangan nikel di Raja Ampat. Hanif menegaskan kesiapan untuk melakukan peninjauan langsung dan mengambil tindakan hukum jika ditemukan pelanggaran.

“Kami sudah melakukan pemetaan di Raja Ampat dan segera merencanakan kunjungan ke lapangan. Bila diperlukan, langkah hukum akan ditempuh berdasarkan hasil kajian yang ada,” jelas Menteri LHK usai menghadiri peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kabupaten Badung, Bali, Kamis (5/6/2025).

Kegiatan pertambangan nikel di Raja Ampat menuai kritik dari berbagai kalangan yang khawatir akan dampak negatif terhadap lingkungan. Raja Ampat sendiri dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia yang menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara karena keindahan alam bawah lautnya.

Upaya pemerintah untuk mengawasi dan mengelola aktivitas tambang di wilayah ini diharapkan dapat menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru