Selasa, 30 Desember 2025

PT Gag Nikel Hentikan Sementara Operasi di Raja Ampat, Tegaskan Komitmen Lingkungan


 PT Gag Nikel Hentikan Sementara Operasi di Raja Ampat, Tegaskan Komitmen Lingkungan Pulau Gag (Foto:Dok. Greenpeace)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – PT Gag Nikel menyatakan kesiapannya menghentikan sementara seluruh kegiatan operasional tambang di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. Keputusan ini sejalan dengan arahan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, yang meminta proses verifikasi lapangan dilakukan terlebih dahulu sebelum kegiatan dilanjutkan.

Plt Presiden Direktur PT Gag Nikel, Arya Arditya, menegaskan bahwa perusahaan mendukung penuh langkah pemerintah dan siap memenuhi seluruh proses verifikasi yang dibutuhkan.

“Kami sudah mengantongi izin operasi resmi dan menjalankan praktik pertambangan sesuai standar Good Mining Practices. Semua dokumen pendukung sudah kami siapkan untuk diserahkan kepada Kementerian ESDM,” ungkap Arya dalam pernyataan tertulis, Kamis (5/6/2025).

Tidak Beroperasi di Kawasan Konservasi

Arya memastikan bahwa kegiatan tambang PT Gag Nikel tidak dilakukan di dalam kawasan konservasi atau wilayah Geopark UNESCO. Tambang nikel ini berada di wilayah yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Penambangan dalam tata ruang Kabupaten Raja Ampat.

Perusahaan juga telah menjalin kerja sama erat dengan Kementerian Lingkungan Hidup serta Kementerian Kehutanan guna memastikan pengawasan operasional berjalan sesuai ketentuan lingkungan.

Komitmen Terhadap Lingkungan dan Masyarakat

Sejak resmi mengantongi izin produksi pada 2017 dan mulai beroperasi tahun 2018, PT Gag Nikel menjalankan sejumlah program keberlanjutan. Di antaranya adalah rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang telah mencapai 666,6 hektare hingga akhir 2024. Dari total tersebut, 231,1 hektare telah berhasil ditanami dan diserahkan, 150 hektare tengah dalam proses evaluasi, serta 285 hektare masih dirawat intensif.Dalam program reklamasi lahan tambang, PT Gag Nikel mencatat pencapaian penanaman kembali seluas 136,72 hektare (per April 2025), dengan lebih dari 350.000 pohon ditanam. Sekitar 70.000 di antaranya adalah tanaman endemik dan lokal khas Papua Barat Daya.

Konservasi Terumbu Karang di Perairan Raja Ampat

Tak hanya di daratan, PT Gag Nikel juga menjalankan program konservasi bawah laut. Transplantasi terumbu karang seluas 1.000 meter persegi dilakukan di wilayah pesisir Raja Ampat. Monitoring rutin dilakukan setiap triwulan oleh tim internal dan dievaluasi tahunan bersama Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong sebagai mitra akademik.

Kualitas Lingkungan Tetap Terjaga

Hasil pemantauan kualitas lingkungan sepanjang tahun 2024 menunjukkan bahwa kadar zat pencemar seperti SO₂, NO₂, PM₁₀, dan PM₂.₅ tetap jauh di bawah ambang batas aman. Limbah cair tambang juga memenuhi standar baku mutu, dengan pH stabil (7–8), TSS rendah (5–27 mg/L), dan kandungan Chromium VI hanya 0,03–0,07 mg/L dari batas 0,1 mg/L. Tingkat kebisingan juga tidak melebihi 70 dBA di semua titik pemantauan.

Tambang dan Konservasi Bisa Berjalan Seiring

PT Gag Nikel menegaskan bahwa operasional mereka adalah bukti bahwa kegiatan pertambangan nikel bisa berjalan berdampingan dengan konservasi alam dan kepedulian terhadap masyarakat lokal.

“Kami berkomitmen bahwa keberadaan tambang harus memberikan manfaat, bukan hanya dari sisi ekonomi, tapi juga dari sisi lingkungan dan sosial,” tutup Arya.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru