Loading
KOTA Semarang yang terkenal dengan keindahan dan keasriaannya, ternyata menyimpan banyak cerita mistis yang menyeramkan. Beberapa sudut Kota Semarang dipenuhi cerita mistis yang terkenal angker dan bikin bulu kuduk bergidik.
Salah satu tempat di Semarang yang sangat terkenal keangkerannya adalah tanjakan Gombel. Dari namanya saja, bagi warga Semarang dan sekitarnya atau bagi masyarakat Jawa, cukup membuat merinding, apalagi kalau dikisahkan, pasti membuat bulu kuduk bergidik. Karena, hal itu sangat berkaitan dengan hantu legedaris dalam masyarakat Jawa yakni wewe gombel.
Konon, namanya wewe gombel, adalah jenis hantu penculik anak-anak kecil atau anak bayi untuk dijadikan santapan hantu-hantu. Menurut cerita yang beredar, tanjakan Gombel merupakan asal mula lahirnya hantu wewe gombel yang terkenal itu.
Menurut berbagai sumber, area tanjakan tersebut awalnya sebuah kawasan pemakaman pecinan leluhur para etnis Tionghoa. Pada zaman Belanda, tanjakan tersebut dibangun sebuah jalan. Tetapi, mendapat perlawanan sengit dari warga Tionghoa karena dianggap merusak warisan leluhur Tionghoa yang ada di situ.
Namun, pembangunan jalan terus dilakukan. Makam dipaksa untuk dipindahkan. Tetapi, ada jazad yang tidak bisa dipindahkan dan tetap berada di bawah jalan tersebut. Sehingga, ketika banyak kendaraan yang lalu lalang di tanjakan tersebut dan banyak yang mengalami kecelakaan, orang pun mengaitkannya dengan keberadaan hantu dari makam itu. Bahwa hantu di makam itulah yang mengganggu para pengendara hingga terjadilah kecelakaan itu.
Sejak saat itu, rumor pun terus beredar bahwa kecelakaan itu berkaitan dengan hantu wewe gombel yang sering dilihat bergentayangan di situ. Masyarakat meyakini bahwa hantu wewe gombel lah yang meneror para pengendara.
Ada yang mengatakan penamaan tanjakan itu dengan nama wewe gombel karena dulunya ada kisah cinta yang berujung tragis dari perempuan bernama Gombel. Ada juga yang mengatakan dulunya banyak terjadi ritual pesugihan di tanjakan itu. Pesugihan untuk meminta kekayaan dari wewe gombel.
Sejauh mana tingkat kebenarannya, yang jelas, hingga kini masih terus terjadi kecelakaan di tanjakan itu. Korban nyawa terus berjatuhan.
Sudah sering juga dibuat ritual untuk menolak sial agar tidak terjadi lagi kecelakaan yang menelan korban nyawa. Tetapi, ternyata hingga hari ini kecelakaan masih terus terjadi. Sehingga, diharapkan, apabila hendak melewati tanjakan tersebut harus tetap waspada dan hati-hati.
Ikuti pemandu lalu lintas.