-
-
-
Loading
Loading
Pelatih Timnas Itali Gennaro Gattuso. (Antaranews/Antara/Anadolu)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Pelatih timnas Italia, Gennaro Gattuso, menyatakan bahwa dirinya belum layak menerima pujian meskipun timnya menunjukkan performa impresif di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Ia menegaskan bahwa pencapaian tim belum selesai dan hanya akan merasa pantas dipuji jika berhasil membawa Italia lolos ke putaran final.
“Saya akan menerima pujian bila saya mencapai target. Kalau tidak, saya akan mundur dari timnas Italia,” ujar Gattuso seperti dikutip dari Football Italia. “Saya sudah berjalan cukup jauh, tetapi saya akan pergi lebih jauh lagi jika harus.”
Pernyataan tersebut mencerminkan komitmen tinggi sang pelatih untuk membawa Gli Azzurri ke panggung terbesar sepak bola dunia, setelah dua edisi berturut-turut absen di Piala Dunia.
Italia mencatat dua kemenangan penting pada jeda internasional bulan Oktober, mengalahkan Estonia dengan skor 3-1 dan menundukkan Israel 3-0. Hasil tersebut membawa Italia naik ke posisi kedua klasemen sementara Grup I dengan 15 poin dari enam pertandingan. Mereka kini hanya tertinggal tiga poin dari Norwegia yang berada di puncak klasemen.
Kendati memiliki peluang merebut posisi teratas, Italia masih tertinggal cukup jauh dalam selisih gol. Norwegia memiliki keunggulan selisih gol +26, sedangkan Italia baru mengoleksi +10. Secara matematis, Italia telah mengamankan satu tempat di babak play-off, namun Gattuso menegaskan bahwa pekerjaan mereka belum selesai.
Sejak mengambil alih kursi pelatih, Gattuso memimpin Italia meraih empat kemenangan dan mencetak total 16 gol. Meski demikian, ia masih melihat sejumlah aspek yang perlu ditingkatkan, terutama dalam hal ketahanan mental ketika tim berada dalam tekanan.
“Saya merasa tim menjadi takut ketika kami kebobolan,” ungkap Gattuso dilansir Antara.
“Saya menonton banyak pertandingan dan tidak banyak tim yang mampu benar-benar mengendalikan permainan. Kami harus memperbaiki aspek ini. Kami tidak boleh menahan diri ketika tertekan. Tapi untuk hal lain, saya cukup puas.”
Dengan dua pertandingan tersisa di Grup I, Gattuso kini berada dalam tekanan untuk memastikan Italia tidak kembali gagal lolos ke Piala Dunia seperti pada edisi 2018 dan 2022. Kinerja di laga-laga krusial mendatang akan sangat menentukan, tidak hanya bagi tim, tetapi juga masa depan Gattuso sebagai pelatih kepala tim nasional.
