Loading
Fransiscus Go adalah penggagas Lomba Karya Tulis Jurnalistik dengan tema “Membangun NTT dari Sisi Pendidikan, Ekonomi, dan Kesehatan”. Lomba ini terselenggara atas kerja sama Graha Mandiri Terpadu (GMT) Institute dan Yayasan Felix Maria Go (YFMG).
SENYUM sumringah, menghiasi rona wajah di tengah semburat matahari yang mulai condong ke barat, tampak perempuan muda berkaos oblong sibuk mengatur dagangan kuliner lokal dan aneka minuman. Agustina Seno ditemani ibunda tercinta siap memulai usaha dagangannya. Ia berpacu dengan waktu sembari berharap dagangannya segera habis terjual.
Agustina Seno, sosok perempuan muda yang berdomisili di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai merintis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ia merintis UMKM khusus aneka kuliner khas NTT sejak enam tahun lalu menjadi potret eksistensi orang muda sebagai salah satu pilar pengerak roda perekonomian daerah.
Baca juga:
Tangan Kecil Pelaku UMKM Membangun NTT“Usaha ini sudah dimulai sejak enam tahun yang lalu dan Puji Tuhan masih bertahan dan berjalan hingga hari ini,” kata Agustina di sela-sela wawancara, Senin, 13 November 2023.
Menurut dia, keberadaan usahanya juga ditopang dan tak lepas dari perhatian pemerintah. Pemerintah memberi berbagai pelatihan dan sosialisasi guna pengembangan usaha yang lebih kompetitif serta inovatif. Ia mengikutiperkembangan zaman, khususnya pada era digitalisasi.“
Kita terbantu dan sangat berguna dengan adanya pelatihan-pelatihan dan sosialisasi dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kupang,” tambah Tina.
Eksistensi orang muda dalam menopang perekonomian daerah kini juga menjadi perhatian pemerintah. Hal senada diutarakan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kupang Eben Ndapamerang yang mengatakan, pola pelatihan, pemberdayaan dan penguatankapasitas pada eradigitalisasi menjadi hal penting. Ketiga hal tersebut menciptakan ekosistem dunia usaha yang mampu berkompetisi secara global dan dapat menguasai pasar permintaan konsumen sesuai dengan kebutuhan.
Selain perguruan tinggi menghasilkan tenaga muda terampil, pemikiranyang maju sesuai dengan perkembangan, dan kebutuhan zaman. Bahkan, angkatan muda lulusan SMA pun sudah ikut berkecimpung di UMKM, khususnya usaha mikro. Berbagai pelatihan vokasi atau Pendidikan yang berorientasi pada pelatihan teknis bekerja di industri, sebagai bagian utama dalam pengembangan usaha. Hal itu menjadi salah satu solusi menciptakan lapangan kerja bagi orang muda usia produktif sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.
Pembenahan-pembenahan terus dilakukan melalui program-program kerja yang inovatif. Hal itu juga Upaya membangun sistem pendidikan yang berkualitas agar dapat menciptakan generasi muda sebagai Sumber Daya Manusia(SDM) yang mampu bersaing.“
Program kerja kita itu, secara reguler pada tiap tahun membuat pelatihan-pelatihan bagi UMKM yang didominasi 20 persen usaha mikro dan anak muda terlibat,” kata Eben.
Data Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kupang, tercatat 21-23 ribu UMKM yang ada didominasi 90 persen usaha mikro. Di dalamnya merupakan usaha-usaha rintisan orang muda, seperti di bidang kuliner, dan aneka minuman serta berbagai jenis produk kerajinan tangan yang bernilai daya jual.
“Sekarang banyak anak muda NTT kreatif, punya lapak- lapak jualan secara online di berbagai platform media sosial, bahkan anak muda asal Kupang punya toko di market place,”tambah Eben.
Fenomena perkembangan dunia digital, memicu kreativitas anak muda untuk bersaing, membuka, dan menciptakan lapangan kerja. Dunia digital dapat menciptakan usaha yang membawa nilai ekonomi. Adapun intervensi pemerintah melalui pelatihan, berbagai bantuan usaha, peningkatan skill, dan pelayanan menjadi kolaborasi bersama mendukung perekonomian daerah tumbuh lebih masif.
Geliat UMKM di NTT, khususnya Kota Kupang yang diprakarsai anak muda potensial sebagai penopang roda ekonomi daerah juga menjadi perhatian serius Graha Mandiri Terpadu (GMT) Institute dan Yayasan Felix Maria Go (YFMG).
GMT Institute dan YFMG merupakan lembaga pemerhati yang memberi perhatian khusus di bidang pendidikan, ekonomi, dan pengembangan serta peningkatan sumber daya manusia.
CEO GMT Institute Fransiscus Go, mengatakan ekonomi dunia dan nasional diperkirakan akan lebih sulit hingga tahun 2024 mendatang. Hal ini dapat dilihat dari minimnya pertumbuhan industri yang menyerap tenaga kerja. Salah satu solusi alternatif yakni pemberdayaan ekonomi kecil mikro untuk bertahan melawan badai krisis. Dengan demikian, perputaran uang di tengah masyarakat tetap terjaga, tanpa perlu menunggu bantuan-bantuan dana atau bantuan sosial dari pemeritah pusat.“
Salah satu solusi alternatif yakni pemberdayaan ekonomi kecil mikro untuk bertahan melawan badai krisis ekonomi daerah yang berimbas pada perekonomian secara nasional,”kata Fransiscus.
Selain itu, untuk memacu percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekomomi daerah, persiapan SDM berkualitas juga menjadi salah satu faktor utama. Pasalnya, urgensi pembangunan sumber daya manusia menjadi faktor kunci dalam memenangkan persaingan global. Hal itu membawa konsekuensi semakin ketatnya persaingan di Tengah pembangunan ekonomi daerah yang berkelanjutan.“
Langkah strategis ini sudah selayaknya mendapatkan dukungan penuh dari seluruh pihak terkait,” tambah Fransiscus.
Pendampingan berkelanjutan sudah saatnya harus dimulai. Kebijakan pemerintah daerah yang berkomitmen untuk meningkatkan taraf pendidikan dan kualitas SDM perlu terus didorong.
Sementara itu, bagi angkatan muda usia kerja yang belum dapat mengecap bangku pendidikan yang lebih tinggi, seperti pada universitas, sudah saatnya perlu dibekali agar memperoleh keterampilan-keterampilan yang mumpuni. Keterampilan diperoleh melalui Balai Latihan Kerja(BLK) dan pusat pelatihan lainnya milik pemerintah daerah,
Berkaca dari catatan data di atas, NTT wilayah yang terstigma tertinggal dan miskin, kini terus berbenah. Pemerintah NTT melihat potensi dan tantangan untuk meningkatkan kualitas usia produktif. Dengan demikian, dapat memberikan bonus bagi pembangunan daerah dengan ukuran kualitas penduduk, mengacu pada capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yakni pendidikan, kesehatan, dan pendapatan atau ekonomi.
Artikel ini sudah pernah tayang di NTThits dengan judul: “Evolusi Pendidikan Skill dan Digitalisasi UMKM Bantu Orang Muda Tetap Eksis Jadi Pilar Ekonomi Daerah”. Telah dimuat di buku: “K e p a k S a y a p N T T d i U j u n g P e n a J u r n a l I”