Rabu, 31 Desember 2025

Frans Go & SMANSA‘87 Berkarya: Membuka Panggung Nasional untuk Produk UMKM NTT Lewat Pameran Jakpreneur


 Frans Go & SMANSA‘87 Berkarya: Membuka Panggung Nasional untuk Produk UMKM NTT Lewat Pameran Jakpreneur Pameran ini menampilkan karya-karya dari tiga pelaku usaha kreatif asal NTT: Nice Hadycraft milik Nining Suwardi, Nira Boutique milik Dicky Toelle, dan Kaos Entete milik Maya Bola. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Dari tanah Flobamora, warna-warni kain tenun dan produk turunannya kini menghiasi West Mall Grand Indonesia, Jakarta. Pameran bertajuk SMANSA'87 Berkarya yang digelar dalam program Jakpreneur menjadi momentum penting bagi pelaku UMKM asal Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperluas pasar dan menjajaki peluang di tingkat nasional.

Diselenggarakan mulai 30 Juni hingga 20 Juli 2025, pameran ini menampilkan karya-karya dari tiga pelaku usaha kreatif asal NTT: Nice Hadycraft milik Nining Suwardi, Nira Boutique milik Dicky Toelle, dan Kaos Entete milik Maya Bola. Ragam produk yang dipamerkan meliputi kain tenun tradisional serta kreasi turunan seperti jaket, kaos, outer, blus, tas, topi, dan aksesori berbasis tenun.

Membuka Jalan Lewat Jejaring dan Dukungan

Kehadiran mereka di pameran ini tak lepas dari dukungan Fransiskus Go, seorang pengusaha yang dikenal konsisten mendorong pemberdayaan UMKM di Indonesia Timur. Ia tak hanya menjadi sponsor, tetapi juga fasilitator utama dalam menghadirkan produk-produk NTT ke Jakarta.

"Setiap helai tenun NTT adalah warisan. Ini bukan sekadar produk, tapi kekayaan intelektual yang ditenun dengan cerita dan sejarah," ungkap Fransiskus Go.

"Membawa mereka ke pusat ekonomi bangsa adalah langkah awal dari mimpi besar: mensejajarkan produk kreatif NTT dengan karya internasional,"tambah Frans Go.

Menurut Frans Go, kehadiran para pengrajin di Grand Indonesia bukan hanya soal penjualan. Ini adalah simbolisasi jembatan antara desa dan kota, antara tradisi dan modernitas.

Kami ingin membuktikan bahwa mahakarya dari tangan-tangan terampil di NTT layak berdiri sejajar dengan brand kreatif terbaik di negeri ini,” lanjutnya.

Karya yang Kompetitif, Pasar yang Semakin Luas

Bagi Nining Suwardi, pemilik Nice Hadycraft, pameran ini menjadi pengalaman penting yang membuktikan bahwa karya lokal dari NTT memiliki daya jual dan daya saing tinggi.

"Kami melihat potensi besar dari event ini. Produk-produk NTT tak hanya unik, tapi juga layak untuk dikenalkan di tingkat nasional," ujarnya.

Senada dengan Nining, Maya Bola dan Dicky Toelle juga mengungkapkan bahwa langkah mereka ke Jakarta akan dilanjutkan dengan peningkatan kualitas, kuantitas, dan diversifikasi produk tenun.

“Kami akan terus berinovasi agar bisa memenuhi selera pasar yang beragam. Dukungan dari Pak Frans sangat berarti bagi kami. Bukan hanya soal dana, tapi akses jejaring dan pasar yang lebih luas," tambah Maya.

Harapan untuk Masa Depan UMKM NTT

Ketiganya berharap, kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan membuka lebih banyak peluang bagi UMKM dari daerah. Selain mengenalkan budaya tenun, mereka ingin membawa misi sosial untuk menaikkan kelas para pelaku usaha kecil di NTT.

“Ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan panjang. Semoga produk kami bisa diterima di hati masyarakat luas dan membuka jalan bagi UMKM lainnya dari NTT,” tutup Nining.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Arah Preneur Terbaru