Loading
YouTube Hadirkan Teknologi Deteksi Kemiripan AI untuk Lindungi Kreator. (pixabay)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - YouTube memperkenalkan teknologi deteksi kemiripan yang memungkinkan kreator meminta penghapusan konten buatan kecerdasan artifisial (AI) yang menampilkan kemiripan dengan diri mereka, baik dari segi suara maupun wajah.
Dilansir dari TechCrunch pada Selasa (21/10), juru bicara YouTube mengonfirmasi bahwa para kreator yang tergabung dalam YouTube Partner Program dan memenuhi syarat telah menerima pemberitahuan resmi mengenai ketersediaan fitur tersebut melalui surat elektronik.
Teknologi deteksi kemiripan ini dirancang untuk membantu kreator melindungi identitas digital mereka di platform. Sistem akan mengidentifikasi konten yang menggunakan wajah atau suara mirip kreator, guna mencegah penyalahgunaan seperti promosi produk tanpa izin atau penyebaran informasi menyesatkan.
Salah satu contoh penyalahgunaan yang sempat terjadi adalah ketika perusahaan Elecrow menggunakan tiruan suara YouTuber Jeff Geerling yang dibuat dengan teknologi AI untuk memasarkan produknya tanpa persetujuan.
Melalui kanal Creator Insider, YouTube menjelaskan cara kerja dan penggunaan fitur deteksi kemiripan ini. Kreator dapat memulai proses dengan membuka tab “Likeness”, menyetujui pemrosesan data, lalu memindai kode QR yang mengarah ke halaman verifikasi identitas. Proses ini melibatkan pengunggahan foto identitas resmi dan perekaman wajah singkat untuk memastikan keaslian pengguna.
Baca juga:
Seskab Teddy Jelaskan Alasan Prabowo Absen dari KTT G20, Gibran Ditunjuk Jadi Wakil IndonesiaSetelah verifikasi selesai, kreator akan menerima daftar video yang menampilkan kemiripan dengan mereka. YouTube memberikan beberapa opsi tindak lanjut, termasuk permintaan penghapusan konten berdasarkan kebijakan privasi, pengajuan klaim hak cipta, atau pengarsipan video.
Kreator juga memiliki kendali penuh atas layanan ini. Jika mereka memilih berhenti menggunakan fitur tersebut, sistem pemindaian otomatis akan dihentikan dalam waktu 24 jam setelah penonaktifan.
Teknologi deteksi kemiripan pertama kali diperkenalkan YouTube pada tahun 2024 melalui kerja sama dengan Creative Artists Agency (CAA). Kolaborasi ini bertujuan membantu kreator, selebriti, dan atlet menemukan serta menindak konten buatan AI yang meniru identitas mereka.
Pada April lalu, dilansir Antara, YouTube juga menyatakan dukungannya terhadap rancangan undang-undang “NO FAKES Act” di Amerika Serikat. Regulasi tersebut ditujukan untuk melindungi individu dari replika buatan AI yang dapat menipu publik atau digunakan dalam konten berbahaya.
Langkah ini menegaskan komitmen YouTube dalam menjaga keamanan dan keaslian konten di era kecerdasan buatan yang berkembang pesat, sekaligus memberikan perlindungan lebih bagi para kreator dari penyalahgunaan teknologi AI.