Rabu, 31 Desember 2025

WhatsApp Batasi Pengiriman Pesan Tak Terbalas demi Kurangi Spam


  • Sabtu, 18 Oktober 2025 | 12:30
  • | Tekno
 WhatsApp Batasi Pengiriman Pesan Tak Terbalas demi Kurangi Spam WhatsApp Batasi Pengiriman Pesan Tak Terbalas demi Kurangi Spam. (Telkomsel)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - WhatsApp tengah menguji kebijakan baru yang membatasi jumlah pesan yang dapat dikirim pengguna maupun akun bisnis kepada kontak yang tidak merespons. Langkah ini diambil untuk menekan penyebaran spam yang semakin sering muncul di platform tersebut.

Aplikasi perpesanan milik Meta ini awalnya dirancang untuk komunikasi pribadi. Namun, dengan hadirnya fitur grup, komunitas, dan kanal bisnis, pengguna kini menerima lebih banyak pesan, termasuk dari nomor tak dikenal. Banyak pengguna mengeluhkan pesan promosi atau notifikasi dari akun bisnis yang dikirim tanpa diminta.

Menurut laporan Tech Crunch, setiap pesan yang tidak mendapat balasan akan dihitung dalam kuota bulanan pengirim. Misalnya, jika seseorang mengirim tiga pesan ke nomor baru tanpa tanggapan, ketiganya akan masuk dalam perhitungan kuota tersebut. Sebaliknya, pesan yang dibalas tidak akan dihitung.

WhatsApp belum menetapkan batas pasti jumlah pesan yang diizinkan, karena kebijakan ini masih dalam tahap uji coba. Jika pengguna atau akun bisnis mendekati batas yang ditentukan, sistem akan menampilkan peringatan berupa pop-up agar mereka bisa mencegah pemblokiran pesan.

Meta menyebut uji coba pembatasan ini akan diterapkan di beberapa negara dalam beberapa minggu ke depan. Perusahaan juga menegaskan bahwa kebijakan ini lebih ditujukan untuk akun bisnis atau pengirim massal, bukan pengguna biasa.

Dalam beberapa tahun terakhir, dilansir Antara, WhatsApp terus memperkuat kebijakan anti-spam. Platform ini sebelumnya telah membatasi pesan promosi bulanan dan menambahkan opsi berhenti berlangganan agar pengguna dapat memilih pesan yang ingin diterima.

Awal tahun ini, WhatsApp juga mulai membatasi jumlah pesan siaran (broadcast) yang bisa dikirim oleh akun pengguna dan bisnis. Uji coba ini kini meluas ke lebih dari selusin negara, termasuk India yang menjadi pasar terbesar dengan lebih dari 500 juta pengguna aktif.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Tekno Terbaru