Loading
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Kecelakaan tragis pesawat Air India di Ahmedabad yang menewaskan lebih dari 270 orang diduga disebabkan oleh kegagalan daya dorong pada kedua mesin pesawat, dalam insiden yang disebut sebagai kegagalan mesin ganda yang sangat langka.
Pesawat jenis Boeing 787-8 Dreamliner itu jatuh hanya beberapa detik setelah lepas landas pada Kamis (12/6), dan menghantam kawasan permukiman hingga meledak menjadi bola api. Saat itu, dilansir The Independent, pesawat mengangkut 242 penumpang dan awak dengan tujuan Bandara Gatwick, Inggris.
Menurut laporan The Times dan penyelidikan awal, pesawat hanya mampu mencapai ketinggian sekitar 450 kaki sebelum kehilangan daya angkat, diduga akibat turunnya dorongan dari kedua mesin General Electric GEnx.
Baca juga:
Satu-satunya Korban Selamat Air India Duduk di Kursi 11A: ‘Saya tidak Tahu Bagaimana Bisa Selamat‘Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India (DGCA) telah memerintahkan inspeksi mendesak terhadap seluruh armada Boeing 787 yang dioperasikan maskapai lokal, dengan fokus pada sistem bahan bakar, kontrol mesin elektronik, dan komponen terkait lainnya.
Proses Identifikasi
Otoritas telah menyerahkan jenazah sejumlah korban kepada keluarga untuk dimakamkan di Ahmedabad. Sementara itu, tes DNA sejauh ini telah berhasil mengidentifikasi 80 dari lebih 270 korban jiwa dalam tragedi ini.
Kecelakaan tersebut menjadi salah satu bencana penerbangan paling mematikan di dunia dalam satu dekade terakhir dan memicu kekhawatiran atas keandalan armada Boeing di India.