Loading
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menetapkan tanggal 24 Oktober sebagai Hari Ekonomi Kreatif Nasional (Hekrafnas). Tahun ini merupakan peringatan kedua Hekrafnas yang dimulai sejak tahun 2023. Dalam menyongsong, Hekrafnas, Kemenparekraf terus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan memperluas lapangan kerja baru.
Sejalan dengan peringatan Hekrafnas, pengusaha asal NTT, Fransiscus Go menyampaikan gagasannya demi mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif, “Kita harus mencari berbagai ide untuk membangun UMKM dengan keterlibatan SDM lokal dan menggunakan local content,” tutur Frans Go ketika dihubungi melalui sambungan telepon pada Kamis (24/10/2024).
Kepedulian alumni Lemhanas Angkatan 49 ini bukan sekadar ide semata saja. Frans Go terus aktif mendorong dan membantu berbagai UMKM di NTT agar naik level dan mampu bertahan pada Era Digital melalui Program Bedah UMKM. Tim relawan by Fransiscus Go terus membantu UMKM untuk memaksimalkan pendapatannya. Pendampingan yang dilakukan oleh tim berupa perbaikan lapak, edukasi tentang teknik pemasaran dan promosi hingga pemenuhan kekurangan di lapak UMKM.
Baca juga:
Dukung Sobe Sonbai III Jadi Pahlawan Nasional dari NTT, Frans Go: Layak dan Patut DiperjuangkanTim relawan mendampingi proses bedah UMKM melalui pemenuhan kebutuhan dan pendampingan pelaku usaha selama tiga bulan. Harapannya, para pelaku UMKM dapat memaksimalkan pendapatan mereka. Lebih dari 20 UMKM telah dibantu sejak Program Bedah UMKM ini diluncurkan 3 bulan lalu. Terbukti, para pelaku UMKM yang didampingi tim relawan merasakan adanya lonjakan pendapatan.
Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi kreatif, tentu perlu adanya kerja sama dari berbagai stakeholder. Para pelaku UMKM perlu pendampingan agar bisa bertahan dan berinovasi sehingga bisa bersaing di tataran nasional.
“Semua stakeholder perlu bahu membahu membantu dan mendorong ekonomi kreatif tidak hanya sekedar slogan dan berhenti di tahap gagasan. Pemasaran dan teknik pemasaran harus menjadi fokus poin untuk dibenahi sehingga semua local product bisa bersaing di tataran nasional,” jelas Ketua Bidang Kamajaya Business Club (KBC).
Langkah nyata Frans Go dalam membangkitkan ekonomi kreatif terbaru adalah dengan membuat Komoy Indonesia. Frans Go ingin mengenalkan Komoy sebagai ikon ekonomi kreatif NTT. Berbagai produk kreatif seperti boneka, stiker, cookies, baju, dan komik hadir dengan melibatkan para pelaku UMKM lokal. Harapan Frans Go dengan kehadiran Komoy adalah membangkitkan ekonomi kreatif, khususnya di NTT.
“Saya yakin produk lokal UMKM kita di bidang ekonomi kreatif juga bisa bersaing di tataran nasional dan global. Tentu saja para pelaku UMKM perlu pendampingan yang melibatkan tenaga ahli dan regulasi yang mendukung,” pungkas Frans Go.