Sabtu, 25 Januari 2025

Terapi-terapi Ini Bisa Bantu Sembuhkan Kecanduan Judi Online


 Terapi-terapi Ini Bisa Bantu Sembuhkan Kecanduan Judi Online Psikolog Klinis Ratih Ibrahim. (Foto Antaranews)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Psikolog klinis Ratih Ibrahim menyampaikan beberapa terapi yang diterapkan oleh psikolog dalam membantu menyembuhkan kecanduan judi  online , termasuk ​​​​​terapi perilaku kognitif ( Cognitive Behavioral Therapy /CBT).

“CBT itu kita masuk ke cara berpikirnya, yang kemudian ditantang  oleh kita, jadi yang dari kebiasaan yang negatif kita ubah, dikondisikan,” kata psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia itu di Jakarta, Selasa, dilansir Antara .

“Jadi, bagaimana dia mengunci pikiran bahwa judi akan membuat dia kaya, itu berubah, terus pola hidupnya juga diubah,” kata Ratih, yang menjabat sebagai direktur Personal Growth.

Dia mengungkapkan bahwa kebanyakan korban judi  online  penasaran untuk menang, dan rasa itu membuat pikiran mereka hanya terikat pada keuntungan yang bisa didapat ketika menang. 

Menurut dia, pola pikir yang demikian perlu diubah agar pasien mengenali bahwa kecanduan terhadap judi  online  bisa membuat mereka terjerumus ke dalam lingkaran setan dan utang.

Ratih mengatakan bahwa terapi  wawancara motivasi  juga dapat diterapkan untuk membantu penyembuhan kecanduan judi  online .

Dalam penerapan terapi ini, psikolog mendorong pasien membangun keinginan yang kuat untuk sembuh dari adiksinya.

Ratih menyampaikan bahwa dalam beberapa kasus kelompok terapi dapat membantu penyembuhan kecanduan. Pengalaman dan dukungan sosial dari orang-orang yang sudah sembuh dapat membantu pasien untuk melepaskan diri dari adiksinya.

"Untuk judi  online  ini, terapi kelompok juga kami percaya bisa diterapkan. Jadi, yang bisa di situ siapa pun juga yang terpapar termasuk keluarganya. Tapi, nanti sifat terapinya kan harus bisa dikondisikan dan harus ada  persetujuan  dari si pasien-pasiennya untuk sembuh," kata Ratih.

Ia menjelaskan bahwa terapi untuk membantu penyembuhan kecanduan judi  online  biasanya dilakukan secara intens dalam waktu tiga sampai enam bulan, atau bahkan satu tahun, sesuai dengan tingkat adiksi.

Namun, Ratih mengatakan bahwa kesembuhan pasien tidak bisa tetap bertahan jika yang bersangkutan tidak yakin pada dirinya sendiri bahwa dia bisa melepaskan diri dari jerat judi  online .

Guna membantu pasien menjauhkan diri dari praktik judi  online,  ia mengatakan, terapis biasanya akan membantu pasien memblokir aplikasi terkait judi  online  dan meminta pasien melakukan kegiatan lain yang bisa mengalihkan pikiran dari judi.

Ratih menyampaikan bahwa keberhasilan terapi perubahan perilaku sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar pasien.

"Berat lho,  ngelawan  diri sendiri, susah banget. Baru senang sudah ada kemajuan, terus orangnya menyabotase dirinya dia sendiri," katanya.

“Atau kita sudah senang kelihatannya ada perbaikannya, ternyata ketemu sama teman, bisa balik lagi, terus malah judinya lebih kenceng,” tambahnya.

Ratih mengatakan bahwa keluarga berperan penting dalam membantu pasien menjalani terapi untuk melepaskan diri dari candu judi  online .

Keluarga antara lain harus membantu memastikan pasien dapat mengalihkan perhatiannya dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat.

Ratih menyarankan orang yang pernah terlibat judi  online  meninggalkan lingkungan pertemanan yang bisa kembali menjerumuskan mereka kepada adiksi.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Lifestyle Terbaru