Loading
MOSKOW, ARAHKITA.COM - Pemerintah Pakistan menyatakan kesiapannya untuk mempertimbangkan opsi damai dengan India jika serangan militer lintas batas segera dihentikan. Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara dua negara bersenjata nuklir tersebut, menyusul aksi saling serang di wilayah Kashmir yang disengketakan. Islamabad menegaskan pentingnya dialog dan menahan diri demi menghindari konflik berskala besar di kawasan Asia Selatan.
Wakil Perdana Menteri Pertama dan Menteri Luar Negeri Pakistan Ishaq Dar menyatakan Islamabad akan mempertimbangkan opsi damai jika India menghentikan serangan sekarang.
"India harus berhenti jika ada sedikit saja kewarasan. Jika mereka berhenti, kami juga akan berhenti. Kami tidak menginginkan kehancuran dan pemborosan dana. Anda tahu, ekonomi kedua negara memang berbeda, tetapi kami secara umum menginginkan perdamaian, tanpa hegemoni negara mana pun," kata Dar dalam wawancara dengan Geo TV, Sabtu (10/5/2025) dikutip Antara.
Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat menyusul serangan mematikan di dekat kota wisata Pahalgam pada 22 April, wilayah Kashmir yang dikendalikan India.
Sekelompok militan mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan 26 orang itu. Terkait dengan insiden lintas batas ini, India menyalahkan Pakistan namun Islamabad menolak tegas tuduhan tersebut.
Pada 7 Mei, Kementerian Pertahanan India mengumumkan Operasi Sindoor dengan target utama 'infrastruktur teroris' di Pakistan.India kemudian mengeklaim berhasil melenyapkan 70 orang "teroris" seraya menekankan bahwa militernya tidak menyerang fasilitas militer Pakistan manapun.
Namun, militer Pakistan menyatakan 31 orang tewas dan 57 lainnya terluka akibat serangan India tersebut.