Loading
TEXAS, ARAHKITA.COM - Banjir bandang dahsyat yang melanda Texas, Amerika Serikat, sejak Kamis malam hingga Jumat dini hari telah menewaskan sedikitnya 67 orang. Pihak berwenang menyebutkan bahwa korban terbanyak berada di Kerr County, dengan 59 orang dilaporkan meninggal dunia.
Sheriff Kerr County, Larry L. Leitha, menyampaikan bahwa dari total korban tewas, 38 merupakan orang dewasa dan 21 lainnya anak-anak. Sebanyak 22 korban, termasuk 18 orang dewasa dan empat anak, belum berhasil diidentifikasi.
Selain itu, sebanyak 12 orang masih dinyatakan hilang, termasuk 11 peserta kemah dari Camp Mystic - perkemahan musim panas khusus anak perempuan - serta satu orang pembina.
Upaya pencarian besar-besaran terus dilakukan dengan melibatkan lebih dari 400 petugas penyelamat, ratusan kendaraan, serta puluhan anjing pelacak K9. Operasi juga mencakup pencarian darat, udara, dan perairan.
Manajer Kota Kerrville, Dalton Rice, mengimbau warga untuk tidak menerbangkan drone pribadi.
"Saat ini mulai terlihat drone-drone pribadi terbang... Ini membahayakan pesawat dan bisa mengganggu operasi penyelamatan," katanya.
Selain di Kerr County, delapan korban jiwa lainnya dilaporkan dari berbagai wilayah di Texas: empat di Travis County, tiga di Burnet County, dan satu lagi di Kendall County.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump pada Minggu menandatangani deklarasi bencana besar bagi Kerr County guna memastikan para petugas penyelamat mendapatkan bantuan secepatnya.
Deklarasi itu memungkinkan pemerintah federal memberikan bantuan kepada warga dan infrastruktur publik terdampak.
Di platform Truth Social, Trump mengatakan bahwa para penjaga pantai dan penyelamat di negara bagian itu "telah menyelamatkan lebih dari 850 jiwa."
Bencana tersebut terjadi pada Kamis malam hingga Jumat dini hari akibat hujan deras yang membuat Sungai Guadalupe meluap.
Ketinggian air sungai itu mencapai lebih dari 11,8 meter, melampaui rekor banjir terbesar kedua di Texas sejak 1987.