JAKARTA, ARAHKITA.COM - Pengetahuan warga terkait dengan penyakit diabetes masih kurang dengan kasus diabetes yang semakin meningkat bahkan bukan hanya terjadi di usia dewasa tetapi diabetes sendiri sudah diderita oleh anak-anak. Faktor penyebab nya karena konsumsi makanan tinggi gula yang berlebihan.
Belum lama ini dosen dan Mahasiswa Farmasi Universitas 17 Agutus 1945 Jakarta yang menggelar kegaitan Pengabdian kepada Masyarakat secara webinar yang diikuti warga Sunter, Tanjunh Priok, Jakarta Utara.
Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan penyuluhan workshop dan konseling kepada warga dengan narasumber apoteker Sylvia Rizky Prima dan Apoteker Intan Julita.
Menurut Apoteker Sylvia Rizky Prima, pengobatan herbal juga masih menjadi salah satu yang diyakini banyak masyarakat Indonesia untuk melawan penyakit kronis. Salah satunya adalah daun sirsak yang diduga memiliki potensi untuk mengobati berbagai jenis penyakit kanker. Menariknya lagi daun sirsak juga diyakini baik untuk dikonsumsi mereka yang mengidap diabetes melitus.
Dijelaskan dia, Sirsak atau tanaman dengan nama latin Annona muricate merupakan tumbuhan asli Amerika Selatan yang banyak tersebar di daerah tropis dan subtropis di dunia, termasuk di Indonesia. Tak hanya buahnya yang nikmat untuk dikonsumsi, ada beberapa bagian-bagian tanaman sirsak lain yang bisa dijadikan obat. Mulai dari kulit batang, akar, daun, buah, hingga bijinya.
“Beberapa penelitian telah menyelidiki manfaat sirsak, khususnya bagian daun, untuk membantu mengatasi diabetes melitus hingga mencegah penyakit tersebut. Sebuah penelitian yang dipublikasikan Journal of Ethnopharmacology, melakukan studi tentang penggunaan ekstrak daun sirsak dalam pengobatan tradisional diabetes,” jelas Sylvia.
Dalam penelitian tersebut, didapatkan kesimpulan bahwa pemberian tunggal ekstrak daun sirsak pada tikus terbukti mengurangi kadar gluosa darah sebesar 75 persen pada dosis 100 mg/kg dibandingkan dengan nilai awal. Sementara itu, pemberian ekstrak daun Annona muricata untuk jangka panjang, yaitu 28 hari juga terbukti mampu memberikan banyak manfaat untuk tikus diabetes.
Sementara itu, ada juga penelitian yang dilakukan kepada manusia yang dipublikasikan dalam jurnal Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine pada Juli 2019. Dalam penelitian tersebut, disebutkan bahwa daun sirsak cukup menjanjikan untuk atasi diabetes.
Namun, jurnal tersebut tidak menyebutkan secara spesifik apakah daun sirsak termasuk obat herbal diabetes yang efektif atau tidak. Sementara itu, Current Research in Nutrition and Food Science Journal menunjukkan hasil positif tentang efek daun sirsak terhadap penyakit diabetes melitus. Jurnal tersebut menyebutkan bahwa dengan pemberian 180 miligram (mg) ekstrak daun Annona muricata dan 5 mg glibenclamide bisa menurunkan gula darah yang cukup menjanjikan. Namun, kedua kombinasi obat tersebut bisa menimbulkan beberapa efek samping, yaitu nyeri ulu hati dan muntah.
Lanjut Apoteker Sylvia Rizky Prima, tak hanya daun Sirsak, buah Sirsak juga telah terbukti membantu mengatur kadar gula darah dalam beberapa penelitian pada hewan. Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di African Journal of Traditional, Complementary, and Alternative Medicine, tikus diabetes disuntik dengan ekstrak sirsak selama dua minggu. Mereka yang menerima ekstrak memiliki kadar gula darah lima kali lebih rendah daripada kelompok yang tidak diberi suntikan.
Sementara itu, dalam sebuah studi terbukti bahwa pemberian ekstrak sirsak pada tikus diabetes mengurangi kadar gula darah hingga 75 persen. Namun, penelitian pada hewan ini menggunakan ekstrak sirsak dalam jumlah terkonsentrasi yang melebihi apa yang mungkin seseorang bisa dapatkan melalui pola makan.
Meskipun penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan, temuan ini menunjukkan bahwa sirsak dapat bermanfaat bagi pengidap diabetes jika dipasangkan dengan diet sehat dan gaya hidup aktif.
Kata Sylvia, dengan memberikan penyuluhan terkait bahan alam atau herbal medicine untuk penyakit diabetes di anggap dapat memberikan solusi bagi warga dalam menurunkan angka diabetes sejak dini.
Daftar nama dosen dan Mahasiswa Farmasi Universitas 17 Agutus 1945 Jakarta yangmengikuti dan mengadakan pengabdian kepada masyarakat secara webinar
NO |
DOSEN PEMBIMBING |
JABATAN |
1 |
Sylvia Rizky Prima, S.Farm, M.Farm, Apt. |
Narasumber, pelaksana |
2. |
Rangki Astiani, S.Farm, M.Farm(kiln), Apt.
|
Narasumber, pelaksana |
3 |
Yacinta Paloma, M.Farm, Apt.
|
Narasumber, pelaksana |
No |
Nama Tim Pelaksana |
Jabatan |
NPM |
1 |
Syahrina Aulia |
Mahasiswa |
1843050002 |
2 |
Elvira Potoboda |
Mahasiswa |
1843050010 |
3 |
Nona Ainah |
Mahasiswa |
1843050014 |
4 |
Risma Adilah Alhajami |
Mahasiswa |
1843050021 |
5 |
Lia Waroka Manurung |
Mahasiswa |
1843050028 |
6 |
Diandra Garneta Putri |
Mahasiswa |
1843050049 |
7 |
Rifdah Syahla Zulfa |
Mahasiswa |
1843050054 |
8 |
Nadia Mahmudah |
Mahasiswa |
1843050055 |
9 |
Agnez Sohilait |
Mahasiswa |
1843050057 |
10 |
Anisa Dita Ikrana |
Mahasiswa |
1843050058 |