Loading
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (9/5/2018) sore, bergerak melemah sebesar 30 poin menjadi Rp14.073 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.043 per dolar AS.
Research and Analyst Valbury Asia Futures Lukman Leong di Jakarta, Rabu (9/5/2018) mengatakan sentimen mengenai peluang bagi Bank Sentral AS atau The Fed untuk menaikkan suku bunga acuannya masih menjadi salah satu faktor yang mendorong dolar AS terapresiasi terhadap mata uang dunia, termasuk rupiah.
"Dolar AS masih kuat di pasar global karena The Fed diperkirakan akan menaikan suku bunganya," kata Lukma Leong.
Di sisi lain, lanjut dia, data produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada triwulan pertama 2018 yang sebesar 5,06 persen, atau di bawah estimasi pasar juga masih mempengaruhi fluktuasi rupiah.
"Diharapkan, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang dapat mendorong PDB Indonesia meningkat sehingga membuka harapan apresiasi rupiah terhadap dolar AS," katanya.
Baca juga:
Rupiah Sore ini Melemah ke Rp14.073Sementara itu,ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan bahwa sentimen mengenai cadangan devisa Indonesia yang relatif masih cukup tinggi pada April sepertinya tidak cukup mampu untuk menahan penguatan dolar AS.
Bank Indonesia mencatat, posisi cadangan devisa Indonesia akhir April 2018 sebesar 124,9 miliar dolar AS, masih cukup tinggi meskipun lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Maret 2018 126,0 miliar dolar AS.
Baca juga:
Rabu Pagi Rupiah Kembali MenguatAhmad Mikail menambahkan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI 7-Day Repo Rate) kemungkinan akan naik sebesar 25 basis poin dalam waktu dekat untuk menahan pelemahan rupiah.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu (9/5/2018) mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah ke posisi Rp14.074 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.036 per dolar AS.