Rupiah Tertekan karena Pidato Powell, IHSG Stabil


 Rupiah Tertekan karena Pidato Powell, IHSG Stabil Rupiah tertekan karena pidato Powell. (Metrotvnews)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Research Analyst FXTM Lukman Otunuga dalam analisasnya menyebut pekan ini jelas kurang menggembirakan bagi mata uang Asia karena peningkatan ekspektasi kenaikan suku bunga AS.Berikut sajian analisa lengkapnya:

Rupiah semakin melemah terhadap Dolar pada perdagangan hari Kamis. USDIDR bergerak mendekati 13800. Komentar hawkish dari Powell memicu spekulasi pasar bahwa Fed akan meningkatkan suku bunga AS empat kali tahun ini. Mata uang pasar berkembang termasuk Rupiah dapat terkena dampaknya. Investor perlu memahami bahwa sentimen terhadap ekonomi Indonesia tetap positif walau Rupiah melemah. Keyakinan pasar ini dapat terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan yang menguat 0.13% dan ditutup di 6606.053.

Pound Tergelincir di Awal Maret

Optimisme pasar terhadap Brexit yang mudah ("soft Brexit") merosot tajam di hari Rabu setelah Uni Eropa menerbitkan rancangan persetujuan yang merencanakan Irlandia Utara bertahan dalam serikat kepabeanan Uni Eropa.

Theresa May menolak tegas persyaratan dari Uni Eropa dan berkomentar bahwa proposal Uni Eropa tidak dapat diterima dan "merendahkan integritas konstitusional Inggris Raya". Negosiator utama Brexit dari Uni Eropa, Michel Barnier, mengatakan bahwa kesepakatan transisional tidak dijamin dapat tercapai, sehingga kekhawatiran tentang skenario "tidak ada kesepakatan" Brexit mungkin akan meningkat. Pound dapat semakin tertekan karena kegelisahan Brexit semakin memperburuk sentimen.

Dari sudut pandang teknis, GBPUSD mengalami tekanan jual luar biasa di grafik harian. Breakdown dan penutupan harian di bawah 1.3850 dapat menyebabkan depresiasi lebih lanjut menuju 1.3750 kemudian 1.3670.

Sorotan Mata Uang-EURUSD Euro melemah terhadap Dolar di hari Rabu pasca adanya laporan bahwa inflasi Eropa melambat hingga level terendah 14 bulan yaitu 1.2% di bulan Februari.

Bears semakin diuntungkan oleh ketidakpastian politik menjelang pemilu Italia di hari Minggu. Dolar menguat karena ekspektasi kenaikan suku bunga AS sehingga EURUSD mengalami tekanan jual yang sangat besar. Dari sudut pandang teknis, GBPUSD menjadi semakin bearish di grafik harian. Harga berada di bawah 50 SMA harian sedangkan MACD melintas ke bawah. Breakdown dan penutupan harian di bawah 1.2180 dapat menyebabkan penurunan lebih lanjut menuju 1.2090.

Minyak Mentah WTI

Harga minyak mentah WTI merosot tajam kemarin setelah persediaan minyak mentah dan BBM AS melonjak lebih besar dari ekspektasi.

Semakin jelas bahwa hal yang memengaruhi penurunan harga minyak terus berkisar pada kekhawatiran terkait kenaikan produksi minyak mentah AS. Sebagian orang mungkin berpendapat bahwa harga minyak tetap terdukung oleh pemangkasan produksi OPEC, namun minyak serpih AS adalah ancaman bagi harga minyak.

Dari sisi teknis, minyak mentah WTI menghadapi tekanan jual pada grafik harian. Penurunan berkelanjutan di bawah $62 dapat menyebabkan depresiasi lebih lanjut menuju $60.

 

 

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru